Cari Blog Ini

04 Maret, 2010

KEDATANGAN TAMU

Karya Indri

Rabu, 10 Februari 2010, kami kedatangan tamu, Kak Angguni. Ia datang ke Cakung sekitar pukul 12.00 bersama Kak Debby. Saya sempat berkenalan dengannya. Ia ingin mengenal kegiatan sehari-hari warga Cakung sebagai petani perkotaan. Kak Anggun memang berniat untuk menginap disini.

Tiba disana, Kak Angguni diantar Kak Debby untuk berkenalan dengan warga dan melihat-lihat kebun milik Kakeknya Intan. Ada kebun jagung, kebun kemangi, kebun bayam yang baru dipanen, kebun genjer, dan kebun kosong yang sedang diistirahatkan tanahnya untuk ditebar benih kangkung beberapa hari lagi.

Kak Angguni diantar Kak Debby ke rumah Mama Ester karena akan menginap disana. Ia berkenalan dengan Mama Ester dan menyampaikan niatnya untuk tinggal sementara disana hingga Jumat, 12 Februari 2010.

Setelah berkenalan dengan warga, Kak Angguni beristirahat sebentar, lalu berkenalan dan bermain bersama anak-anak hingga sore hari sekitar jam 3, mulai membantu Kakek & Bapak Intan berkebun.

Kegiatan di hari Kamis, 11 Februari 2010 dilewati Kak Angguni dengan menemani Kakek mencabut rumput-rumput liar di kebun dan merawat kebun jagung. Selesai berkebun, Kak Angguni bermain-main kembali bersama anak-anak dan membantu Intan mengerjakan PR Bahasa Inggris.

Jumat, 12 Februari 2010 adalah hari terakhir Kak Angguni tinggal di Cakung. Ia juga ikut membantu menemani anak-anak belajar di rumah belajar. Ternyata Kak Angguni memiliki keahlian tersendiri, yaitu kepandaian mendongeng. Saat kami mulai belajar, kami membersihkan tangan dan kaki, berkumpul membentuk lingkaran, lalu berkenalan satu persatu dengan Kak Angguni.

Kebanyakan anak kecil sudah mengenal Kak Angguni. Selesai berkenalan, Kak Angguni mulai mendongeng. Kami duduk menghadap papan tulis, dimana Kak Angguni berdiri. Kak Angguni mendongeng tentang seorang penggembala yang suka berbohong sehingga ketika menghadapi masalah tidak dipercaya oleh warga sekitar.

Hikmah yang bisa kita ambil dari dongeng itu yaitu janganlah kita suka berbohong karena dengan demikian tidak akan dipercaya lagi oleh orang lain saat kita mengemukakan kebenaran.

Selesai mendongeng, kami belajar didampingi Kakak-kakak pendamping berdasarkan kategori. Kak Angguni mendampingi anak-anak kecil, kategori I. Asyiknya, anak-anak kecil didongengi lagi olehnya.

Sore hari selesai belajar, kami beres-beres rumah belajar. Kak Angguni berpamitan pada Keluarga besar Intan dan Keluarga Ester. Waktu perpisahan dengan Ester, diisi sebentar dengan berjalan-jalan berdua di Tanah Merah. Ester sedih kehilangan Kak Angguni.

Setelah itu, Kakak-kakak pendamping dan Kak Angguni berpamitan dengan anak-anak dan pulang bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar