Cari Blog Ini

08 Oktober, 2009

Idul Fitri Day Intan’s story


Idul Fitri, so many people have been waiting for it to come, especially we who have been fasting for a month. Idul Fitri for me is a glorious day. I can enjoy a 2 weeks holiday. In Idul Fitri Day, we shake hands asking for forgiveness and we also forgive others too. Here, in East Cakung, I celebrated Idul Fitri with relatives and friends. There are uncle Yasin, aunty Asnah, aunty Endang, Cynthia, Umi, sister Yana, brother Ipul, brother Jaka, Eneng, Grandma, Grandpa, Daddy, and Mommy, and many other people.

After this Idul Fitri (or, we call it Lebaran as well), I usually visit my village to celebrate Idul Fitri with Grandpa, Grandma, uncle Juna, uncle Ari, uncle Iya, aunty Iin, aunty Ayu, aunty Ninin, aunty Yati, Yani, Utin, Naila and others. After shaking hands and greeting each others, I spent time to exchange stories with Yani. My Grandma missed me so much. I am so glad to see them.

I spent 3 days in the village. Then, it’s time for me to go back to Cakung to do my usual routine activities.

Hari Raya Idul Fitri


Karya Intan

Hari raya Idul Fitri, banyak orang yang menantikan, apalagi orang yang berpuasa. Hari raya Idul Fitri adalah hari kemenangan, terutama untuk saya. Saya bisa berlibur selama 2 minggu ke depan. Hari raya Idul Fitri, kita bisa bersalaman saling memaafkan.

Disini, di Cakung Timur ini saya berlebaran dengan teman-teman dan saudara-saudara saya. Ada Pakde Yasin, Bude Asnah, Bude Endang, Cynthia, Umi, Mbak Yana, A’a Ipul, A’a Jaka, Eneng, Nenek, Kakek, Papa, Mama, dan masih banyak lagi. Setelah lebaran di Cakung, saya pulang ke kampong. Disana saya merayakan Lebaran bersama Kakek, Nenek, Mamang Juna, Mamang Ari, Mamang Iyan, Yayu Iin, Yayu Ayu, Yayu Ninin, Yayu Yati, Yani, Utin, Naila, dan masih banyak lagi. Setelah bersalaman, saya kangen-kangenan pada Yani. Nenek begitu rindu. Senang rasanya bertemu mereka.

Tiga hari saya di kampong, waktunya saya kembali ke Cakung lagi. Sampai di Cakung, saya mulai melakukan rutinitas seperti semula.

Lebaran Eneng’s story


My name is Eneng, I am 8 years old. I live in Cakung Sawah. I was so happy during the Idul Fitri Day as I wore my new blue dress and new shoes. Before I went to Tanjung Priok, I visited neighbours and shake hands with them. I went to Tanjung Priok, at 9.00 am, together with Yana, Nur, Adit, Eneng, Jaka, Ipul, Eneng’s mom, Cynthia, Umi, Lina-Lini, Gio and Umi’s mom.

I took KWK 21 and Metro Mini 41 to go to Tanjung Priok. Lots of traffic jams. We arrived at Tanjung Priok at 11.00 am. We then had rice cake, cookies and kolang kaling. Then we went home. We arrived home at 1.30pm.

When we arrived home, I had some visitors, Kak Debby, Kak Lucy, Kak Welly and Kak Vera. We accompanied them to visit our neighbours. After visiting them, I had rice cake and then …. end of my story.

Lebaran


Karya Yulianingsih

Nama saya Eneng. Umur saya 8 tahun. Rumah saya di Cakung sawah. Pada waktu hari raya Idul Fitri, saya sangat senang karena saya memakai baju baru dan sepatu baru. Sebelum saya pergi ke Tanjung Priok, saya berkeliling dan bersalam-salaman dari rumah ke rumah. Saya berangkat ke Tanjung Priok pukul 09.00 WIB. Saya pergi ke Tanjung Priok bersama Yana, Nur, Adit, Eneng, Jaka, Ipul, Mamanya Eneng, Cynthia, Umi, Lina-Lini, Gio, dan Mamanya Umi.

Saya pergi ke Tanjung Priok menggunakan mobil KWK 21 dan mobil Metro Mini 41. Perjalanan sangat macet. Kami tiba di Tanjung Priok pukul 11.00 WIB. Disana, kami makan ketupat, kue, dan kolang-kaling. Setelah itu kami pulang. Kami tiba di rumah pukul 13.30 WIB.

Setiba di rumah, saya kedatangan tamu, yaitu Kak Debby, Kak Lucy, Kak Welly, dan Kak Vera. Kami mengantar tamu berkeliling. Selesai keliling saya makan ketupat dan ceritaku selesai.

Lebaran Susi’s story


On Sunday, 20 September, 2009 my family celebrated Idul Fitri. We cleaned and tidied up our house since the day before. After cleaning the house, I went to have the morning Idul Fitri prayer with family. After that, I went home. Arriving at home, my brother and I asked for forgiveness to our parents. Then, I visited my relatives’ and neighbours’ houses. They gave me some money.

I was not really happy, as I could not meet some friends and Kak Debby at Cakung Sawah. I really wanted to go there and spent the Idul Fitri Day there.

After visiting relatives and neighbours, I went home and arrived at 2.30pm. I had ketupat for lunch. I was so hungry.

That’s my story… I ended it now as I am tired.

Lebaran


Karya Susi

Pada Minggu, 20 September 2009, keluarga saya merayakan hari raya Idul Fitri. Sebelum hari raya Idul Fitri, keluarga saya sangat sibuk merapikan rumah. Setelah selsai merapikan rumah, saya pergi melaksanakan shalat Idul Fitri bersama keluarga.

Selesai melaksanakan shalat Idul Fitri, saya pulang ke rumah. Setiba di rumah, saya dan kakak meminta maaf pada kedua orang tua saya. Selesai minta maaf, saya pergi bersilaturahmi ke rumah saudara dan keliling rumah tetangga. Disana banyak yang memberi saya uang.

Saya sangat sedih karena tidak bisa bertemu dengan teman-teman dan Kak Debby di Cakung sawah. Saya ingin sekali kembali ke Cakung sawah dan berlebaran disana.

Selesai silaturahmi, saya pulang ke rumah. Tiba di rumah sudah pukul 14.30 WIB. Saya makan ketupat karena perut saya sudah sangat lapar.

Ceritaku sudah selesai karena capek menulisnya.

Celebrating Idul Fitri 1430H


By Nurmala

On Sunday. 20th September 2009, me and my brothers and sisters were very happy to be able to celebrate Idul Fitri 1430H. I was very happy to be able to gather together with families, friends and neighbours, because that day is a very pleasing day. I went to visit families and neighbours. I was very glad to be able to come to them to apologize, because I’ve made so many mistakes.

Yana, Anah, Kartini, and I left for the mosque to shalat Fitri (pray). I left at 6 am in the morning. We finished our shalat at 7.30am, and I went home. When we finished our shalat, my family and I went to visit the neighbours. And also our big family.

After that we continued to visit other families. My cousins who lives in Jambu Lane and Perdana Lane. The one who lives in Jambu lane is our eldest family, while the in Perdana Lane is form our grandmother’s side. My siblings and I continued our visit to the cousins who lived in Jambu Lane. While we are there we are sending our apologize and forgiveness to each other, my siblings and I took a rest. Some also had lunch and had some snacks. We received a news that one of our cousins were giving birth on the morning of Idull Fitri Shalat.

After that we continue to our family who lived in Perdana Lane. After all the visits, my family and I went home because we all are so tired.

Once we got home, we had a rest because our eyes are so sleepy, and we fell asleep. At 12 in the afternoon, Kak Debby and her friends promised will come and visit our home. Even though we have different religions, we have to respect all human kinds.

I woke up at 2pm. I went straight to Yana’s house, because there are already Kak Debby, kak Vera, Kak Lucy, and Kak Welly and their friends. From Yana’s house, my friends and I visit Grandma Intan, then went straight to my house.

Once we got to my house, kak Debby and friends visit my family. After lunch kak Debby and her friends went home, because the day is already late and they have got a long way home. Anah, Yana, Kartini, and I took them til the end of the lane. After that we went home to our own houses.

I think that’s all the story from Mala. Please forgive any of my mistakes, and I am sorry if my writing is hard to read. Please understand that I just learned to write.

Merayakan Idul Fitri 1430 H



Karya Nurmala

Pada Minggu, 20 September 2009, saya dan saudara-saudara sangat senang sekali bisa merayakan hari Idul Fitri 1430 H. Saya senang sekali bisa berkumpul lagi dengan saudara-saudara, teman, dan warga sekitarnya, karena hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan. Saya silaturahmi bersama saudara-saudara dan warga sekitarnya. Saya senang banget bisa bermaaf-maafan karena saya punya banyak kesalahan.

Saya, Yana, Anah, dan Kartini berangkat ke mesjid untuk shalat Fitri. Saya berangkat jam 06.00 WIB. Selesai shalat jam 07.30, saya pulang. Selesai shalat, saya dan keluarga silaturahmi dengan tetangga, juga saudara dan keluarga besar.

Setelah itu saya meneruskan perjalanan menuju ke rumah saudara yang lainnya. Saudara saya ada yang tinggal di Gg.Jambu dan jalan Perdana. Yang rumahnya di Gg.Jambu itu keluarga yang paling tua, sedangkan saudara yang di jl.Perdana adalah dari keluarga nenek.

Saya dan saudara-saudara meneruskan perjalanan ke rumah saudara yang tinggal di Gg.Jambu. Sampai disana, kami bermaaf-maafan. Selesai bermaaf-maafan, saya dan saudara-saudara saya beristirahat. Ada yang makan siang dan ada pula yang makan kue. Kami dapat kabar bahwa saudara saya melahirkan pada saat shalat Idul Fitri.

Setelah itu, saya melanjutkan perjalanan ke rumah saudara yang tinggal di jl.Perdana. Sesudah silaturahmi, saya dan keluarga pulang karena sudah kecapekan.
Sampai di rumah, saya istirahat sejenak karena mata saya sudah mengantuk, akhirnya malah terus tertidur. Padahal jam 12.00 WIB, Kak Debby dan kawan-kawannya berjanji akan datang berkunjung ke rumah kami. Walau beda agama, kita harus menghormati sesama umat manusia.

Saya bangun tidur baru jam 14.00 WIB. Saya langsung ke rumah Yana karena di rumah Yana sudah ada Kak Debby, Kak Vera, Kak Lucy, dan Kak Welly serta teman-teman. Dari rumah Yana, teman-teman bersama saya berkunjung ke rumah Nenek Intan. Setelah itu, langsung ke rumahku.

Sesampai di rumah saya, Kak Debby dan kawan-kawan silaturahmi dengan keluarga saya. Setelah itu makan siang di rumah saya bersama teman-teman. Selesai silaturahmi dan makan-makan, Kak Debby dan kawan-kawan pamit pulang karena hari sudah sore dan perjalanan ke rumah mereka jauh.

Saya, Anah, Yana, Kartini, dan Ester mengantar kakak-kakak sampai depan gang. Sesudah itu kami pulang ke rumah masing-masing.

Sampai disini dulu, yah, cerita dari Mala. Mohon maaf lahir dan batin, dan mohon maaf kalau tulisannya tidak jelas atau tidak bisa dibaca. Maklum baru belajar menulis.

Hari Raya Idul Fitri



By Indri

On Monday 20 September 2009 we, the Muslims, after a long month of fasting, celebrated Idul Fitri 1430H. It was the honoured day we’ve been waiting anxiously for. Unfortunately our plans were easily swayed when my older brother fell very sick and was admitted to hospital that day. As much as we’ve been excited to welcome the special day, our hunger for celebration receded dramatically.

As part of the custom of the day, Dad and I proceeded to attend the Idul Fitri prayer, while Mom and my older sister comforted my brother in hospital. Once the prayer was done I went home and went ahead cleaning the whole house. I was delighted when Mom returned home and cooked Papaya leaf stew for ketupat dish. As Hari Raya is a time to reconcile and renew relationships with others, I begged forgiveness from my Mom and Dad. After we paid our respects, Mom hurried back to the hospital.

On this day, we are expected to visit relatives, so I traveled to Yana, Intan and Cynthia’s home taking the chance to meet and greet each of them. After paying my respects, I went to my grandmother seeking for her forgiveness. Her house was not far away. To my joyful surprise my cousins had already arrived and were waiting. We gathered together and forgiveness was exchanged toward each other.

That hari raya, I did not celebrate with my own family but instead with my cousins and their parents. We spent the whole day visiting the neighbours and other families in the area. At noon, we went back to grandmas and for lunch and a well-deserved break.

When I arrived back home, kak Lucy and kak Welly were there, whilst kak Vera was just arriving. When we all were present we went straight to the Cakung study hall. With the useful help of Jemima, Ester and Yulia we got the place clean and tidy. Kak Debby arrived when we were finished; she invited the Cakung children to the study hall.

After Kak Debby and the other elders greeted the children, we headed out to visit the neighbouring residents. The first resident was Susi, but we soon discovered she has left to her hometown. Next we walked over to Desi’s house and we asked forgiveness from her Mom before we continued on to Kartini’s house. Kartini’s Mom was very hospitable for she offered snacks and drinks. We all had a good time greeting each other. After that, we went to Tia’s house and swallowed up the delicious rengginang cake her mom made especially for this day.

With still more to visit, we carried on and went to see Satria and Ari. We spent some time in gazebo and enjoyed the beautiful weather before proceeding to Yana’s. She had a very comfortable place, but we couldn’t stay for long for my cousins pleaded to visit my brother in the hospital. My cousins and I left the gang and headed towards the hospital. My cousins greeted my mother and my sister and settled in for a nice chat while accompanying my sick brother. When the others started to leave, I stayed beside my mother in the hospital, until it was well deep into the night.

Hari Raya Idul Fitri



Karya Indri

Pada Minggu, 20 September 2009, kami, umat Islam merayakan hari raya Idul Fitri 1430 H setelah lama berpuasa. Sayang, pada hari itu, keluarga saya mengalami musibah. Kakak laki-laki saya masuk rumah sakit. Kami sekeluarga sangat sedih, padahal hari itu mestinya adalah hari yang membahagiakan yang kami nanti-nantikan.

Saya dan Bapak saya shalat Idul Fitri, sedangkan kakak perempuan dan Ibu saya menemani kakak yang sakit. Setelah shalat Idul Fitri, saya merapikan rumah. Ibu pulang dari rumah sakit dan membuat sayur daun papaya untuk lauk makan ketupat. Kemudian saya meminta maaf pada Bapak dan Ibu. Selesai masak & bermaaf-maafan, Ibu pun kembali ke rumah sakit.

Saya mengunjungi rumah Yana, Intan, Cynthia untuk bermaaf-maafan bersama keluarga. Setelah itu saya pergi ke rumah nenek untuk meminta maaf. Rumah nenek dekat dengan rumah saya. Saudara-saudara saya datang ke rumah nenek, dan kami bermaaf-maafan.

Hari itu, saya tidak berlebaran bersama keluarga tetapi bersama saudara. Saya dan saudara saya berkeliling mengunjungi rumah sekitar dan pergi ke rumah saudara saya yang lain. Siang hari, saya dan saudara kembali ke rumah nenek. Kami istirahat sejenak dan menyantap makan siang. Setelah itu saya pulang ke rumah.

Sesampai di rumah, ternyata Kak Lucy dan Kak Welly sudah tiba, kemudian muncul Kak Vera. Kami langsung menuju rumah belajar Cakung untuk membersihkan tempat yang akan kami pakai, kemudian Jemima dan Yulia serta Ester membantu saya membersihkan rumah belajar. Setelah selesai membersihkan rumah belajar, Kak Debby datang. Kami istirahat sejenak, kemudian memanggil anak-anak Cakung untuk berkumpul di rumah belajar.

Kak Debby dan kakak-kakak yang lain bersalam-salaman dengan anak-anak, lalu kakak-kakak dan anak-anak melanjutkan bersilaturahmi ke rumah warga setempat. Rumah pertama yang kami kunjungi yaitu rumah Susi. Ternyata Susi tidak ada karena pulang kampong maka kami melanjutkan perjalanan kami ke rumah Desi. Kami bermaaf-maafan dengan Ibu dan Desi.

Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan ke rumah Kartini. Disana kami dipersilakan masuk & disediakan makanan & minuman. Kami menikmati kue-kue suguhan Ibu Kartini setelah bermaaf-maafan terlebih dulu. Setelah itu, kami melanjutkan kunjungan kami ke rumah Tia. Disana kami bermaaf-maafan. Kami disediakan makanan & minuman. Salah satu kue pilihan kami adalah rengginang buatan Ibu Tia. Rengginang itu sangat enak sampai habis kami memakannya.

Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke rumah Satria dan Ari. Kami tidak duduk di dalam rumah melainkan bale-bale di samping rumahku yang sangat adem. Kami melanjutkan kembali ke rumah Yana. Saat di rumah Yana, saya tidak bisa berlama-lama, karena saudara saya ingin menjenguk kakak di rumah sakit bersama-sama. Saya pamit untuk pulang lebih dulu pada teman dan Kakak-kakak.

Sebelum berangkat ke rumah sakit, saya dinasihati saudara saya untuk beres-beres rumah terlebih dahulu. Setelah semuanya selesai, saya bersiap-siap untuk berangkat ke rumah sakit. Tiba di ruangan perawatan Kakak, saudara saya menemui kakak & berbincang-bincang dengan Ibu. Tak lama kemudian, saudara saya pulang. Saya tidak ikut pulang bersama saudara, melainkan bersama Ibu pada malam hari.

Eid-Al-Fitr with Friends Jemima’s story



On Sunday, 20 September 2009, my friends and I celebrated Eid-Al-Fitr. We - Yulia, Indri, Ester, Kartini and I - along with Kak Deby, Kak Lucy, Kak Welly and Kak Vera celebrated the event by visiting our neighbour houses.

Firstly, we went to Susi and Anton’s house, but apparently they have gone back to their home town. After that we went to Mayang’s house, but they were sleeping when we arrived there. However, not long after that, Desi woke up and then with her mother, they greet us to come in to their house.

From Mayang’s house, we then went to Kartini’s house. She and her family warmly greet us and serve us with lots of food. Next, we went to Tia’s house to visit Tia, Kiki and her mother. Tia’s mother gave us Eid-Al-Fitr cookies which are Rengginang. The cookies were so good and we ate them all in one go.

From Tia’s house, we continued our journey by going to Ari’s house to visit Ari, Satria and their mother. We met our friends, Yuliayana, Jaka, Eneng and Adit, there as well. They were just back from visiting their relatives.

In Yana’s house, we ate a lot of foods like pudding and ketupat which were made by Yana’s mother. There were so many foods there and they were all so good. We couldn’t say enough and we ate so many of them.

From Yana’s house, we went to visit Intan, Chyntia, Umi, Lina-Lini, their grandma and everyone in their family. We were then again served with a lot of foods like fruit cocktail and pudding. Some of us already full but we couldn’t say no and still ate the foods.

Lastly, we went to see Mala and her family. We were served vegetable curry with ketupat and fried fish by Mala’s mother.

At the end of day, about 4.10pm, we went back to our home with happy face and tummy.

Lebaran Bersama Teman-Teman



Karya Jemima

Pada Minggu, 20 September 2009, saya dan teman-teman merayakan hari Lebaran. Kami; saya, Yulia, Indri, Ester, Kartini, dan Ana bersama Kak Debby, Kak Lucy, Kak Welly, dan Kak Vera merayakannya dengan bersilaturahmi bersama warga sekitar.

Pertama-tama, kami pergi ke rumah Susi dan Anton, ternyata mereka pulang kampong. Kemudian kami pergi ke rumah Mayang, dan ternyata mereka sedang tidur, tapi tak lama kemudian, Desi bangun dan kami pun bersalam-salaman bersamanya dan Ibunya.

Setelah itu kami ke rumah Kartini dan bersilaturahmi dengan Kartini beserta keluarga. Kami masuk ke rumah Kartini dan mencicipi kue lebaran. Lalu kami melanjutkan perjalanan ke rumah Tia, bersilaturahmi dengan Tia, Kiki dan Ibunya. Kami diberikan kue lebaran buatan Mama Tia, yaitu rengginang. Ternyata kue buatan Mama Tia enak, sampai habis kami makan kuenya.

Kemudian kami pergi ke rumah Ari, dan bersilaturahmi dengan Ibunya, Ari, juga Satria. Lalu datanglah Yuliyana, Jaka, Eneng, dan Adit. Mereka baru pulang dari rumah saudaranya. Kami pun bersilaturahmi ke rumah Yuliyana. Disana kami menikmati kue yang diberikan Mama Yana, seperti pudding dan ketupat. Kue dan makanan buatan Mama Yana enak karena itu kami semua ketagihan untuk minta tambah. Banyak sekali makanan yang diberikan Mama Yana, hingga kami kekenyangan.

Kemudian kami pergi berkunjung ke rumah Intan, Cynthia, Umi, Lina-Lini, dan Nenek, lalu bersilaturahmi dengan seisi rumah. Kami disajikan berbagai jenis kue. Kami mencicipi es buah dan pudding. Banyak di antara kami yang sudah kenyang tapi kami tetap mencicipinya dan terakhir kami pergi ke rumah Mala, bersilaturahmi dengan keluarganya. Disana kami makan ketupat sayur dengan ikan goreng yang disediakan Mama Mala.

Sore hari kami pulang dengan perut yang kenyang dan hati gembira. Waktu saat itu sudah menunjukkan pukul 16.10 WIB.

Celebrating Winning Day Yuliyana’s story



On Sunday, Sept 20th 2009, our family celebrated Idul Fitri. A day before the celebration, we were very busy cleaning up the house, cooking the rice cake and chickens, and also we bought some sandals. Once everything got done, we took a rest for a while. Once we got back our energy, we continued cutting the jellys and took a bath.

Ana, Mala, Kartini and I then went to mosque for sholat (pray) for Idul Fitri and went home around 7.30 am. I changed clothes and had breakfast. Then I went to see my parents, friends, and neighbours to ask for their forgiveness. We also went to Tanjung Priok to visit my other relatives for silatuhrami and finished around 13.30 pm.

By the time we arrived home, there were some of my seniors already waiting for us. They are Debby, Lucy, Vera and Welly. Together we visited some houses located at Cakung Sawah, and the last house was Mala's. We had lunch at her place and her vegetable curry with rice cake was really delicious.

Once we're done, we sent home my seniors.

Merayakan Hari Kemenangan



Karya Yuliyana

Pada Minggu, 20 September 2009, saya & keluarga saya merayakan hari kemenangan. Satu hari sebelum hari kemenangan, keluarga saya sangat sibuk membersihkan rumah, masak ketupat, masak ayam, dan belanja sandal Lebaran.

Selesai memasak, merapikan rumah, dan belanja, kami sekeluarga tidur sejenak. Setelah itu, saya bangun tidur untuk memotong agar-agar dan mandi. Selesai mandi, saya & adik saya pergi untuk melaksanakan sholat Idul Fitri. Saya berangkat ke mesjid bersama Ana, Mala, dan Kartini.

Selesai shalat Idul Fitri, saya pulang ke rumah. Saya tiba di rumah pukul 07.30 WIB. Sesampai di rumah, saya mengganti pakaian Lebaran dan makan ketupat. Selesai makan, saya meminta maaf kepada Kakek, Nenek, Ibu, Bapak, Bibi, Paman, & teman-teman.

Selesai minta maaf pada keluarga, saya & saudara saya pergi keliling dari rumah ke rumah untuk bersilaturahmi. Selesai keliling, saya & keluarga pergi bersilaturahmi ke rumah saudara yang berada di Tanjung Priok.

Selesai bersilaturahmi, saya pulang ke rumah. Kami tiba pukul 13.30 WIB.
Setiba kami di rumah, ternyata di rumah saya sudah ada tamu. Tamu tersebut datang dengan tiga orang temannya, yaitu Kak Debby, Kak Lucy, Kak Vera, & Kak Welly. Mereka semua adalah kakak-kakak pendamping belajar.

Kami semua berkeliling mengunjungi rumah yang terletak di Cakung sawah. Rumah yang terakhir kami kunjungi adalah rumah Mala. Kami makan ketupat sayur di rumah Mala.
Selesai makan ketupat, kami mengantar Kak Debby & kawan-kawan pulang. Selesai mengantar Kak Debby, kami pulang ke rumah masing-masing.

Idul Fitri Experience 2009 Anah's story



On Sunday 20.09.09, my family and I woke up in the morning to prepare food. I helped my mum cooking rice and eggs. I took my sister and brother for a shower. After shower I put on clothes and also put clothes on to my sister.

After that I prayed with my friends at the mosque. They are Mbak Yana, Kak Mala, and Kartini. After the prayer, I went home and wished my parents and my sister a happy Idul Fitri.

After I wished them, I went to wish my neighbours, first I went to Mbak Yana, grandma and then Mbak Indri, Zidan, Kartini, Mbak Pupu, and Cynthia. After that I went home and took a nap with my sister.

Then I went to the learning house to see Kak Debby, Kak Lusi, Kak Welly, and Kak Vera. My friends and I gathered in the learning house to decide whose house that we should first visit to. And so we went to Susi, Dirno, Mayang, Kartini, Tia, Mbak Yana, Grandma, and the last one was Kak Mala.

When we first went to Susi's house, apparently Susi was not there, so we went to Dirno's house, but surprisingly he wasn't there either. We only stayed for a while at Mayang's house. We stayed for quite some time at Kartini's house. Then we also went to Tia's house, then to Mbak Yana's house and Grandma's house, and lastly we went to Kak Mala's house.

We all took Kak Debby, Kak Lusy, Kak Welly, and Kak Vera home. Then we went home to our own house.

Pengalaman Lebaran 2009




Karya Anah

Pada Minggu, 20 September 2009, saya dan keluarga bangun pagi untuk menyiapkan makanan. Saya membantu ibu saya memasak nasi dan telur. Saya mengajak adik saya mandi. Selesai mandi, saya memakai baju dan membantu memakai baju adik.

Setelah itu saya shalat Idul Fitri berjamaah bersama teman-teman saya yaitu Mbak Yana, Kak Mala, dan Kartini. Selesai shalat Idul Fitri berjamaah, saya pulang ke rumah dan bersalaman kepada kedua orang tua dan adik saya.

Selesai bersalaman kepada kedua orang tua saya, saya bersalaman pada tetangga saya. Pertama saya bersalaman ke rumah Mbak Yana, nenek, lalu pada Mbak Indri, Zidan, Kartini, Mbak Pupu, dan Cynthia.

Setelah itu saya pulang ke rumah, tidur bersama adik saya. Beberapa lama setelah itu, saya ke rumah belajar menyambut kedatangan Kak Debby, Kak Lusi, Kak Welly, dan Kak Vera.

Saya dan teman-teman berkumpul di rumah belajar untuk menentukan ke rumah siapa dulu yang akan kita datangi. Pertama ke rumah Susi, Dirno, lalu ke rumah Mayang, Kartini, Tia, Mbak Yana, nenek, dan yang terakhir ke rumah Kak Mala.

Kami pertama ke rumah Susi, ternyata Susinya gak ada, demikian juga di rumah Dirno. Kami di rumah Mayang cuma sebentar, di rumah Kartini cukup lama, lalu ke rumah Tia juga sama, di rumah Mbak Yana juga, di rumah nenek, terakhir kami ke rumah Kak Mala.

Kami semua mengantar Kak Debby, Kak Lusi, Kak Welly, dan Kak Vera pulang. Setelah itu kami semua pulang ke rumah masing-masing.

06 Oktober, 2009

Lebaran



By: Kartini

It was Sunday 20 September 2009. I wore my new dress because that day was Eid Il Fitri holiday or Lebaran. Anah, Yana, Mala and I went for the Morning Prayer in the local mosque. After the prayer, we shook hands to each other as a sign of forgiveness. Then we went to visit Yana’s house and greet Yana’s mom, Yana, Ipul and Mbak Indri.

From Yana’s place, Anah, Yana and I went to Grandma’s place to greet Grandma, Bi Eri, Bi Endang and Mang Yono. After those visits, I went home to greet my family.
From home, Anah and I went to Yana’s place. Unfortunately Yana and her family went to visit their family in Tanjung Priok. So it’s only Anah and I left.

Anah and I decided that we should go and greet Mama Ari, Mang Tarudi and Mang Rohadi while waited for Kak Debby. Waiting for Kak Debby turned out to be a while so Anah and I went to Mang Tarudi’s house to see some programs on television. After a few hours watching TV, I asked Anah to go to the warong.

From the warong, we went back waiting for Kak Debby. Then I decided to go to the warong again by myself. On the bridge near Bashro alley, I ran into Yana’s grandma.
She said, “Kartini, Kak Debby has arrived!”
I went straight away to the learning house instead of the warong, but when I arrived, Kak Debby was still not there. There was only Kak Lucy.

I asked Kak Lucy,” Where’s Kak Debby?”

Kak Lucy said, “She’s not here yet”

Then Kak Debby introduced me to her sister, Kak Welly. Not long after that, Kak Vera arrived and followed by Kak Debby.

Now that Kak Debby, Kak Vera, Kak Lucy, Kak Welly and the older students had gathered, we went to visit houses in the neighbourhood for Lebaran.

The first house that we went to visit was Susi’s house. She’s not home because she went back to her hometown. The second house for the visit was Desi’s house. We weren’t given any food or drink there but that’s alright. We went there for Lebaran, not for the cookies. The third house was my house. Mom had prepared some cakes and icy poles. I didn’t know the name of the cakes.

The fourth house on the visit was Tia’s house. Tia’s mom served us more cakes and icy poles. From Tia’s house, we went to Ari’s house. Ari’s mom served us another cakes along with milk coffee and syrup drink. The sixth house that we went to was Yana’s house. Yana’s mom provided us with jelly, bitter nut crackers, onion cookies and many others. The seventh house was Grandma’s house. Grandma gave us jelly, pale yellow mellon drink, onion cookies, wafer and biscuits. From there, the eight or the last house that we went to was Mala’s house.

Anah, Yana, Ester, Jemima, Yulia, Tia, Mala, Kak Debby, Kak Vera, Kak Lucy, Kak Welly and I walked to Mala’s house. There, Mala’s mom had prepared some rice crackers, peanuts, biscuits and cold aqua for us. We also had vegetable curry with ketupat.

After visiting eight houses, I felt so full that my stomach was about to burst. So I went home.

Legend:
Mbak: a Javanese name for older sister as a sign of respect
Bi: a Betawi’s name for aunty
Mang or Mamang: a Betawi’s name for uncle
Yayu : aunty in Sundanese/Javanese
Kak: an Indonesian name for older person as a sign of respect
Kolang – kaling : attap seed dessert
Ketupat : rice cake wrapped and cooked in coconut leaves.
Silaturahmi : visiting each other events

Lebaran




Karya Kartini

Pada Minggu 20 September 2009, saya memakai baju baru karena hari ini adalah hari raya Idul Fitri 1430 Hijriah. Saya, Ana, Yana, dan Mala sholat idul fitri. Setelah selesai sholat, kami bersalam-salaman pada semua orang. Yang pertama saya kunjungi adalah rumah Yana, lalu saya bersalaman dengan Mama Yana, Yana, Ipul, dan Mbak Indri.

Setelah selesai mengunjungi rumah Yana, saya, Anah, Yana, berkunjung lagi ke rumah Nenek dan saya bersalaman dengan Nenek, Bi Erni, Bi Endang, dan Mang Yono. Sesudah bersalaman dengan keluarga Yana dan Nenek, saya pulang untuk bersalaman dengan keluarga.

Sesudah bersalaman dengan keluarga & sudah berkunjung ke rumah Yana & nenek, saya dan Ana pergi ke rumah Yana, tapi Yana sekeluarga ingin bersalaman dengan keluarga yang ada di Tanjung Priok. Jadi saya dan Anah tinggal berdua.

Saya dan Anah menunggu Kak Debby sambil bersalaman dengan Mama Ari, Mang Tarudi, dan Mang Rohadi. Saya & Anah menunggu Kak Debby lama sekali, jadi saya & Anah melihat TV dulu di rumah Mang Tarudi. Setelah beberapa jam menunggu Kak Debby, saya mengajak Anah pergi ke warung.

Dari warung, saya & Anah kembali menunggu Kak Debby. Lalu saya pergi ke warung, tapi tidak bersama Anah. Di jembatan gang Bashro, saya bertemu Nenek Yana. Kata nenek, ‘Kartini, Kak Debby udah ada, tuh!’ Saya langsung ke rumah belajar, tidak jadi pergi ke warung, tapi saya lihat disitu tidak ada Kak Debby, Cuma ada Kak Lucy. Saya tanya pada Kak Lucy, ‘Kak Debbynya mana?’ ‘Belum datang!’ ‘Oh…’. Saya dikenalkan pada adiknya kak Lucy, namanya Kak Welly. Setelah itu, Kak Vera muncul dan Kak Debby pun muncul setelah Kak Vera. Setelah Kak Debby, Kak Vera, Kak Lucy, dan Kak Welly berkumpul dan anak besar pun sudah berkumpul, kami langsung pergi untuk berkunjung dari rumah ke rumah.

Rumah yang pertama kami kunjungi adalah rumah Susi. Susi tidak ada karena sedang pulang kampong. Lalu, rumah kedua adalah rumah Desi. Kami tidak disiapkan makanan tapi tidak apa-apa, kami kan mengunjungi rumah ke rumah untuk bersalam-salaman bukan untuk meminta kue. Rumah yang ketiga adalah rumah saya. Mama saya menyiapkan kue dan es. Saya tidak tahu nama kuenya.

Lalu rumah yang keempat adalah rumah Tia. Mama Tia menurunkan kue & es granite. Dari rumah Tia, kami menuju rumah Ari dan Mama Ari menyiapkan kue, kopi susu, dan es sirup. Rumah yang keenam adalah rumah Yana. Mama Yana menyiapkan agar-agar, keripik melinjo, kue bawang, & lain-lain. Rumah yang ketujuh adalah rumah Nenek. Nenek menyiapkan jeli, es timun suri, agar-agar, kue bawang, wafer, & biscuit. Setelah ke rumah nenek, ini adalah rumah yang terakhir, atau yang kedelapan, yaitu rumah Mala.

Saya, Anah, Yana, Ester, Jemima, Yulia, Tia, Mala, Kak Debby, Kak Vera, Kak Lucy, Kak Welly berjalan menuju rumah Mala. Sesampai disana, Mama Mala menyiapkan rengginang, kacang, biscuit, & es aqua. Makanan terakhir di rumah Mala adalah ketupat sayur.

Setelah selesai berkeliling delapan rumah, saya merasa kenyang sekali, jadi saya ingin BAB dan saya pun pulang.