Cari Blog Ini

20 Oktober, 2010

Learning photography

By: Kartini

On Saturday, the 3rd of July, We got some guest coming. They came during our break time around 1.30PM. After we are all gathered, we introduced our selves. After we know each other, they tell us all about camera and photography. After a while, we went in to Ester’s house to learn more about photography. We were told to choose camera that belongs to Kak Bayu and his friends, so it would be easier for us to learn. After each of us holds our cameras, we were started asking questions about how to use a camera. And each of us was given different explanations depending on the type of camera that we hold.

After that, we were asked to take photos in our surroundings area. We were given about 5 minutes for this task. After 5 minutes, we were back to evaluate the photos. Then Kak Bayu asked us, how is the result of the photo? Can we take good pictures?
And we answered him, yes we can take good pictures.

About 5.30PM, the lesson to learn photography is finished. Before they all went home, we said thank you and goodbye to them. Kak Debby along with some kids from the 4th category went with them until the end of the road. And the rest of us went back to our home.

Translated by Pie Ling

Belajar fotografi

Karya Kartini

Pada Sabtu, 3 Juli, Komunitas Anak Cakung kedatangan tamu kakak-kakak fotografer. Kakak –kakak fotografer datang saat jam istirahat, yaitu pukul 13.30 WIB. Setelah semua berkumpul, kami memperkenalkan diri. Selesai berkenalan, baru dimulai penjelasan mengenai kamera. Setelah diberi penjelasan, kami masuk ke dalam rumah Ester untuk belajar fotografi.

Kami dipersilakan memilih kamera yang dibawa oleh Kak Bayu. Setelah masing-masing memegang kamera, Kakak-kakak fotografer mulai menjelaskan bagian dan cara penggunaan kamera. Kami sibuk bertanya. Masing-masing anak diberi penjelasan sesuai kamera yang dipegangnya.

Setelah kami mulai mengerti, kami diberi tugas untuk memotret pemandangan yang ada di sekitar. Kami diberi waktu 5 menit untuk memotret. Setelah 5 menit, kami pun kembali untuk evaluasi bersama. Lalu Kak bayu bertanya, ‘Bagaimana hasil fotonya? Apakah sudah bisa memotret dengan baik?’ Kami pun menjawab ‘Iya, Kak, kami sudah bisa menghasilkan gambar yang cukup baik’.

Pukul 15.30 WIB, kami selesai belajar fotografi. Sebelum kakak-kakak fotografer pulang, kami semua memberikan salam terimakasih kepada Kakak-kakak. Kak Debby beserta anak-anak kategori 4 mengantar Kakak-kakak fotografer sampai ke depan gang. Setelah itu, kami semua pulang ke rumah masing-masing.

Learning to knit in Tangerang



By: Susi

On the Monday, 9th of August, I went to Tangerang with some friends. I am so happy because we’re on a school holiday until Thursday. Kartini and I went to sit in the front on our way there.

After we arrived, we waited for quite a while in the front of the gate. Finally Kak Eka, who asked us to came to her house brings us in to her house. She is very nice and very beautiful. She even let us stay a night in her place.

The next day, we went to Sister Ignatio’s house. Kak Debby didn’t really know where Sister Ignatio’s house is, so we kind of walking around this really tiny walk path. Until finally we found the house. I was asked to come inside. And they served us some drinks and cakes.

Now we have to learn to knit with plastic bags. First of all we have to cut the plastic bag finely. My friends and I cuts the plastic bags until it finished and then we started knitting it. Those who could not knit were asked to clean some coffee bags.

We took a break and then we have lunch together at Sister Ignatio’s house. After that we made wallet from the coffee covers that have been cleaned.

Some friends did it easily but at other times like when you have to shape it, I could not do it.

My friends and I went back to Jakarta, Ester, Kartini, Anah, Kak Deby and I bought some candies. Uju and Indri went to find a taxi for us while we waited. When the taxi arrived, Kartini and I sat in the front next to the driver. I was sleeping all the way home. When I woke up, we are around Garden City’s area. I was feeling really sick and wanted to vomit. But then I was given a water to drink so I did not vomit after all.

Translated by Pie Ling

Belajar Merajut di Tangerang



Karya Susi

Pada Senin, 9 Agustus, saya pergi ke Tangerang bersama teman-teman. Saya senang karena hari itu saya sedang libur persiapan sebelum puasa hingga Kamis. Kami berangkat naik taxi. Saya dan kartini duduk di depan.

Sampai di depan gerbang kompleks perumahan, saya dan teman-teman menunggu Kak Eka agak lama. Akhirnya Kak Eka tiba juga dan mengajak kami ke rumahnya. Tiba di rumahnya, kami terkagum-kagum karena sangat bagus.

Kak Eka sangat baik. Saya dan teman-teman langsung diajak masuk ke rumahnya. Ia mengijinkan kami menginap di rumahnya.

Esok harinya saya dan teman-teman pergi ke rumah Suster Ignatio. Saya sangat bingung karena Kak Debby tidak tahu dimana rumah Suster Ignatio jadi akhirnya saya bersama Kak Debby menyusuri jalan kecil, akhirnya ketemu juga. Kami dipersilakan masuk. Kami minum dan disediakan kue.

Setelah itu, kami mulai belajar merajut dengan kantong plastik. Cara membuatnya, pertama kali, kita harus menggunting bagian bawah plastik, dibuang, kemudian mulai menggunting ukuran 2 cm mengelilingi kantong sampai habis, lalu guntingan kantong kresek yang panjang itu dirajut. Sementara teman-teman yang belum bisa merajut ditugaskan untuk mengelap dan menggunting bungkus kopi yang sudah bersih.

Sekitar pukul 13.30 WIB, kami istirahat. Kami makan siang di rumah Suster Ignatio. Sesudah itu, kami mulai membuat dompet dari bungkus kopi yang susah-susah gampang. Ada beberapa teman yang langsung bisa. Saya tidak bisa saat membentuknya.

Lewat dari pukul 14.00 WIB, kami siap-siap pulang Jakarta. Ester, Kartini, Anah, saya, dan Kak Debby pergi beli permen, sementara Kak Uju dan Indri cari taksi. Kami harus menunggu lama taksi yang dicari. Saat taksi datang, saya langsung naik dan duduk di depan bersama Kartini. Di dalam taksi saya tidur. Tidak terasa sudah sampai di daerah Garden City, Cakung. Saya dan Kartini bangun dan langsung turun dari taksi karena saya mau muntah. Setelah di luar, saya malah tidak jadi muntah karena saya langsung minum.

A Fasting Break

by Jaka

On Saturday, August 14, 2010, we are the Cakung Sawah Children and our teachers had a fasting break together. Around 7.30 p.m., our friend Nur Cahyo Adityo complained that he was thirsty and felt could not wait until Magrib (time to break our fast). Finally at 5.57 p.m. all of us could break our fast. Before break, we did a prayer. Then we drank a cup of young coconut ice.

After fasting break, all of teenagers continued 'paper quilling' activity. They are Yana, Karetini, Ester, Susi, Nurmala, Anah and Indri. After finished paper quilling, we said good bye to Sister Debby on the road side. There was no public transport passed by at that time, so we waited so long time. Finally at 6.35 p.m. one of public transport came and Sister Debby took that car.

After that, we prepared for sholat (a prayer) at mosque. But Yana, Kartini, Susi, Anah, Anton, Ari and Dirno wanted to buy a bowl of meat balls.

When all of us, did sholat tarawih (a prayer after fasting break), somebody fired a firecracker that disturbed our prayer. Then Dirno was farting, so we were laughing and we could not continue our prayer.

Then we decided to play hide and seek. When we played, some parents would go home from the mosque. So our friend, Anah wanted to follow her parents, because she was sleepy and want to go to sleep soon. So all the boys were left by her.

Translated by Mega Christina

Buka Puasa Bersama

Karya Jaka

Pada Sabtu, 14 Agustus 2010, kami mengadakan buka puasa bersama. Pukul 17.30 WIB, teman kami Nur Cahya Adityo teriak kehausan karena tidak kuat puasa sampai maghrib.
Pada pukul 17.57 WIB, kami semua berbuka puasa dengan es kelapa. Sebelum berbuka puasa, kami semua berdoa untuk berbuka dan teman-teman kami minum es kelapa dengan lahap.

Sehabis berbuka puasa, kami semua anak besar Komunitas Anak Cakung melanjutkan kegiatan membuat kartu paper quilling. Mereka yang membuat kartu sibuk menggunting, menempel, dan mengelem. Anak-anak yang bertugas membuat kartu paper quilling yaitu Yana, Kartini, Ester, Susi, Nurmala, Anah, dan Indri.

Selesai membuat paper quilling, kami semua mengantar Kak Debby pulang hingga di depan gang. Tidak ada satu mobil pun datang sehingga kami dan Kak Debby menunggu sampai lama hingga pukul 18.35 WIB, akhirnya ada satu mobil yang muncul. Kak Debby segera naik ke dalam mobil sambil melambaikan tangan.

Sesudah mengantar Kak Debby, kami semua menyiapkan pakaian sholat, karena kami semua ingin ke mesjid. Sampai di mesjid, sebelum mulai tarawih, Yana, Kartini, Susi, Anah, Anton, Ari, dan Dirno makan bakso dulu.

Kami semua mulai sholat tarawih pada pkl.19.15 – 20.45 WIB. Waktu di mesjid, ada yang bermain petasan sehingga mengganggu kami yang sedang sholat. Saat kami sholat, Dirno buang angin sehingga kami semua tertawa dan tidak niat lagi untuk sholat.

Akhirnya kami semua memutuskan untuk bermain petak umpet. Pada waktu kami semua ngumpet, sholat sudah usai, sehingga para bapak dan Ibu pulang. Teman kami, Anah yang berjaga dalam permainan petak umpet, juga ikut pulang. Kami anak laki-laki ditinggal olehnya karena ia mengantuk dan ingin tidur. Setelah sekian lama kami ngumpet, barulah kami sadar, tinggal kami sendiri di mesjid yang sudah mulai sepi. Akhirnya kami pun pulang.

Learning About Photography

By Ondo

On Saturday, July 24 (tanggal 20-an Sabtu), our Learning House was visited by some photographers. They want to teach us about photography. One of them is Brother Alex. He taught us the way to take a picture and type of cameras.

According to Brother Alex, taking a picture is an amusing job. That could be reducing stress or boring.

After learnt about theory of photography, we had ben advised to practise our lesson.
I was taking panorama around the paddy field that I think will be good for a picture.
In the evening Brother Alex and friends want to go home. But he said he will come to Cakung next Saturday. So we say good by to Brother Alex and friends.

Translated by Mega Christina

Belajar fotografi

Karya ondo

Pada Sabtu pertengahan Juli 2010, kami dikunjungi tamu kakak-kakak fotografer yang jumlahnya kira-kira 3 – 7 orang. Tujuan mereka datang ke rumah belajar, untuk mengajarkan kami pelajaran fotografi. Kakak yang mengajarkan kami bernama Kak Alex.

Kak Alex mengajarkan cara memotret dengan beraneka jenis kamera. Kata Kak Alex, memotret adalah pekerjaan yang dapat menghibur kita, karena menghilangkan kebosanan dan stress.

Setelah belajar teori memotret, kami dianjurkan untuk praktek memotret pemandangan di sekitar sawah dan saya pun memotret pemandangan di sekitar sawah yang menurut saya tepat untuk diabadikan. Setelah itu Kak Alex dan teman-temannya pulang karena hari sudah mulai sore. Ia berjanji akan datang kembali pada Sabtu berikutnya. Kami pun mengantarkan kakak-kakak fotografer pulang.

Going to Tangerang

By Anah

On Monday 9 August 2010, Kak Debby, Kak Uzhu, Indri, Yana, Kartini, Susi, Ester and I went to Tangerang. We all went to Tangerang to learn to sew by using plastic bags and to make wallets from coffee bag.

Before we went, we prepared for the equipments which were nails, coffee bag, plastic bags, and scissors. We had meal first before we went and after that we all went by taking the T21 car and we got off at Cakung and took a taxi.

After a quite long journey, we finally arrived in front of Jalan Alam Sutra, Gardenia. We waited for Kak Eka and after she came, we all went to her house to stay overnight there.

After we arrived at Kak Eka’s house, we took rest for a while, and Kak Debby and Kak Uzhu prepared food dor us. We took shower first before we had dinner. After that, we watched TV while having dinner.

At night, we took a look at a DVD called the Smart Dog and after the movie was finished, we fell asleep.

The next day, we woke up and took shower and made the bed. Yana, Indri, and I washed the coffee bag and aired it, after they were all clean and dry, we wiped them all. Then Kak Debby and Kak Uzhu called us all to have breakfast. After that we clean up our stuff and said goodbye to Kak Eka and we also thanked her. We then went to Sister Ignatio to learn creativity skills, Kak Eka’s husband drove us there.

After we arrived, we walked to Sister Ignatio’s house. Then she gave us some drink and cookies. After that, we were ready to learn, we then cut the plastic bags and sew them all. After that we made wallets from coffee bag, and we had rest and eat. After that we cleaned up and we went home and took the donation home that was given by Kak Debby’s friend. We didn’t forget to thank Sister Ignatio. We went home with taxi.

After we arrived, we went to our own home. We were very happy because we got a very pleasant experience.

Translated by Maureen Lintong

Pergi ke Tangerang

Karya Anah

Pada Senin, 9 Agustus 2010, Kak Debby, Kak Uju, Indri, Yana, Kartini, Susi, Ester, dan saya pergi ke Tangerang. Kami semua berangkat untuk belajar merajut dari kantong keresek dan membuat dompet dari bungkus kopi.

Sebelum berangkat, kami mempersiapkan peralatan. Kami membawa jarum rajut, bungkus kopi, kantong keresek, dan gunting. Terlebih dahulu kami makan siang dan sesudah itu, kami berangkat naik mobil KWK 21, turun di perempatan sebelum masuk tol Cakung, kemudian dilanjutkan naik taxi. Setelah menempuh perjalanan cukup lama, akhirnya kami tiba di depan jalan alam sutra perumahan gardenia, tempat tinggal Kak Eka, dimana kami akan menginap. Kami menunggu kedatangan Kak Eka dari tempat kerjanya.

Kami menunggu di pintu gerbang kompleks perumahan. Tak lama kemudian, Kak Eka datang. Kami semua berjalan kaki menuju rumahnya.

Tiba di rumah Kak Eka, kami istirahat sejenak, kemudian Kak Debby dan Kak Eka menyiapkan makanan untuk kami. Sebelum makan terlebih dahulu kami mandi. Setelah mandi, kami makan sambil menonton TV. Pada malam harinya kami menonton film Hachiko, kisah nyata tentang anjing yang setia milik seorang Jepang walau sudah ditinggal mati majikannya tetap menanti kedatangan tuannya dengan setia. Setelah film selesai, kami pun tidur.

Keesokan harinya, kami bangun dan mandi. Setelah mandi, kami merapikan tempat tidur. Yana, Indri, dan saya mencuci bungkus kopi dan menjemurnya. Sesudah kering, kami mengelapnya. Kemudian kami dipanggil Kak Debby dan Kak Uju untuk sarapan. Setelah itu kami beres-beres dan berpamitan pada Kak Eka. Kamipun mengucapkan terimakasih. Kami pergi menuju rumah Suster Ignatio, OSU untuk belajar ketrampilan. Kami berangkat diantar oleh Kak Wanda, suami Kak Eka naik mobil.

Setelah tiba, kami turun di depan gang, kemudian kami berjalan kaki menuju rumah Suster Ignatio. Tiba disana, kami disuguhi minum dan kue kering. Setelah minum dan mencicipi kue kering, kami siap belajar. Pertama-tama, kami menggunting kantong keresek dan merajutnya. Setelah itu kami membuat dompet dari bungkus kopi. Agak sulit membuat dompet dari bungkus kopi karena harus melipat bolak-balik. Siang hari, kami istirahat sambil makan siang. Setelah itu kami beres-beres, dan pulang membawa sumbangan buku dan pakaian dari teman Kak Debby. Tak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada Suster Ignatio. Kami pulang naik taxi.

Sesampai di Cakung, kami pulang ke rumah kami masing-masing. Kami sangat senang karena kami mendapat pengalaman yang menyenangkan.

First day Fasting experience

By Ari

On Wednesday, 11 August 2010, I was fasting during the Ramadhan month. When I was fasting, my tummy was very painful because I had to hold my hunger. However I knew I couldn’t break it because fasting is a must.

When the evening came, my family and I broke the fast together at home. After that, mum, my siblings and I went to pray together at Al Mukhlisin mosque.

Translated by Maureen Lintong

Pengalaman Puasa Hari Pertama

Karya Ari

Pada Rabu, 11 Agustus 2010, saya berpuasa di bulan ramadhan. Saat melaksanakan puasa, perut saya sakit sekali, karena menahan rasa lapar. Saya tidak boleh bocor karena berpuasa itu hukumnya wajib.

Saat magrib tiba, saya dan keluarga buka bersama di rumah. Sesudah buka bersama, saya, Ibu, kakak, dan adik melaksanakan shalat tarawih bersama-sama di mesjid al mukhlisin kandang sapi rt 07 rw 06.

Fasting Experience

By: Dicky

I fasted on Wednesday 11th august 2010. I was fasting until the sun went down. I went to school in the afternoon. When the sun went down, I break fast with my family. After that, my brother and I went to the Mosque to pray. And then I played monopoly with Umi, Cyntia and Eneng. At 2.30AM my family and I eat predawn meal together. After that I do my early morning pray. I am so happy during the fasting month this year.

Translated by Pie Ling

PENGALAMAN BERPUASA

Karya Dicky

Saya mulai berpuasa pada Rabu, 11 Agustus 2010. Saya berpuasa sampai magrib. Biasanya, saya berbuka puasa bersama keluarga. Selesai berbuka puasa, saya dan kakak saya shalat tarawih bersama di masjid. Setelah shalat tarawih, saya main monopoli bersama Umi, Cynthia, dan Eneng. Pada pukul 02.30 saya sahur bersama keluarga. Setelah sahur, saya shalat subuh. Saya senang menghadapi bulan puasa tahun ini.

Growing Tomato Plant

By: Intan

First of all, I have to find some red soil near the garbage area. After that we make some hole in a can. And then we put some soil and fertilizer in the can. Also some tomato seeds and some water. After we put the water, we bring home the plant so we can take care of it at home. I take good care of the plant and I water it. Now some branches and leaves have grown from the tomato plant.

Translated by Pie Ling

MENANAM TOMAT

Karya Intan

Hal pertama yang mesti kita lakukan adalah mengisi pot dengan tanah. Kami mencari tanah biasanya di dekat tempat sampah. Setelah itu, kami melubangi pot kaleng secukupnya, agar ada udara, dan tanah tidak menjadi terlalu lembab. Lalu pot kaleng kami isi dengan tanah dicampur pupuk, kemudian beri bibit tomat dan disiram air. Selesai disiram, kami bawa pot berisi bibit tomat pulang ke rumah masing-masing untuk dirawat. Tanaman mesti disiram setiap pagi dan sore hari. Sekarang tanaman tomat saya sudah mulai tumbuh batang dan daun.

First day fasting experience

By: Erna

I fasted on Wednesday 11th august 2010. I fasted until the sun went down. I was feeling hungry because I didn’t eat all day, I was doing my homework in the afternoon so I wouldn’t feel hungry. When the sun went down and the sound of bedug came from the mosque, I break my fast. I am feeling so happy when I break my fast, I can eat and drink.

Translated by Pie Ling

PENGALAMAN PUASA HARI PERTAMA

Karya Erna

Saya mulai berpuasa pada Rabu, 11 agustus 2010. Saya berpuasa sampai maghrib. Hari pertama berpuasa, saya merasa sangat lapar. Agar tidak terasa lapar, saya mengerjakan PR pada siang hari. Saat bedug maghrib, saya berbuka puasa. Perasaan saya sangat senang karena dapat berbuka puasa dan bisa makan dan minum kembali.

Mother

By: Mayang

Oh Mother, you are so noble to me. You carried me for nine months in your womb, and when I was born into this world, you love me with all you heart. You breastfeed me when I was young. Mother, I would not forget all your love until the day I died. Mother, I love you.. Mother, I am so thankful for because of you I am here in this world. I am glad you are my mother.

Translated by Pie Ling

IBU

Karya Mayang

Oh ibu …
Engkau sangat mulia bagiku.
Engkau mengandungku sampai 9 bulan, dan setelah aku lahir di dunia engkau menyayangiku dengan penuh kasih sayang.
Engkau menyusuiku waktu aku kecil .
Ibu, aku tak akan lupa pada jasa-jasamu sampai aku mati.
Ibu, aku sayang padamu.
Ibu, aku sangat berterima kasih padamu karena engkau aku berada di dunia ini.
Aku senang sekali engkau telah menjadi Ibuku.

First Fasting Experience

By : Susi

I fasted on Wednesday. On my first fasting I felt tummy pain, because I have a digestion problem. At night I went to pray. On the next day my fasting is going smoothly. I have been fasting for 3 days successfully. I have to be strong to do fasting. I never thought that I will be strong enough to fast for a full day. I don’t know if I will be strong enough to fast again and to eat the predawn meal with my family. I am so happy this Ramadan season, hopefully it will bring blessing for me and my family.

Translated by Pie Ling

PENGALAMAN PUASA PERTAMA

Karya Susi

Saya mulai berpuasa pada hari Rabu. Pada hari pertama puasa, saya sakit perut karena saya menderita sakit maag. Pada malam harinya, saya ikut tarawih. Esok harinya, saya merasa lancar berpuasa. Saya sudah puasa tiga hari ini dengan lancar. Saya tidak mengira kalau saya kuat berpuasa sehari penuh dan bisa sahur bersama keluarga. Saya senang menghadapai bulan suci ramadhan tahun ini. Semoga bisa menjadi berkah untuk saya dan keluarga.