By Indri
On Monday, 14th February 2011, I began PSG at the PT Parit Padang Global Group Soho which located at Jl. Rawa Sumur II Kav. BB no.3, Pulo Gadung Industrial Estate, Jakarta 13930, Indonesia. The PT Parit Padang Global is a medicines distribution company of the PT Soho Pharmaceutical Industry.
I was doing the PSG activity for 2.5 months until 30th April 2011.
At the start of the PSG, I was getting ready from 6am to go with a friend. We had to take a public transport and transfer to another one. We arrive at 7:15am. The office was still closed and quiet. We waited in the waiting room. When the office hours started, we were called to the first floor.
On the first floor we were seen individually to be told where they would place us. My friend and I were placed in different rooms and work divisions. I was in the finance room, IBR division which was an invoices settlement area.
In the finance room I was introduced to the staff. On the first day of working there I felt very alienate because it was the first time for me to be in the manufacturing and office areas. I also felt uncomfortable because of the job.
I was helping the finance staff to find the credit invoice and to input the data. My working hour ended at 5pm. I arrived at home at around 6:30pm.
After a week there I went to the office at 6:30am. At noon I had lunch together with PSG friends in the canteen. My daily activities in the office was to do data entry, to find the invoices for settlement, to produce the documents for each branch, to file invoices data, credit notes and to send part of the document to the tax department.
I was doing the PSG programme every working day, Monday to Friday. Saturday and Sunday I was off, but every Saturday I had to go to school to receive the task from my teachers and to hand in the task from the previous week. Every Saturday after school, as usual I attended the learning activity at the venue of Cakung Children Community.
I was glad to participate in the PSG programme at PT Parit Padang Global Group Soho because I was placed according to my ability and my major at school, which was accountancy. Even though the office was quite far, I was happy because the staff was very friendly and very good to me and friends.
Translated by Ivana Indra
16 April, 2011
Pengalaman Selama PSG (Pendidikan Sistem Ganda)
Karya Indri
Pada Senin, 14 Februari 2011, saya mulai PSG di PT Parit Padang Global Group Soho yang beralamat di jalan Rawa Sumur II Kav.BB no.3, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta 13930, Indonesia. PT Parit Padang Global adalah tempat penyaluran obat-obatan dari PT Soho Industri Farmasi.
Saya mengikuti kegiatan PSG selama 2 ½ bulan, hingga 30 April 2011.
Pertama kali saya mulai kegiatan PSG, saya bersiap-siap berangkat dari rumah sejak pukul 06.00 pagi bersama teman. Kami mesti naik kendaraan umum dua kali. Tiba disana pukul 07.15. Kantor perusahaan masih sepi dan ternyata belum buka. Kami menunggu di ruang tunggu. Sampai jam kerja dimulai, kami baru dipanggil ke lantai 1.
Tiba di lantai 1, kami dipanggil satu persatu untuk diberitahu dimana kami akan ditempatkan. Saya dan teman saya dipisah ruang dan bagian kerjanya. Saya ditempatkan di ruang Finance, bagian IBR, yaitu tempat pelunasan faktur.
Di ruang Finance, saya diperkenalkan pada kakak-kakak karyawan disana. Hari pertama bekerja disana, saya merasa sangat asing karena baru pertama kali ke daerah pabrik dan perkantoran disana, apalagi dengan pekerjaannya.
Saya bekerja membantu karyawan Finance untuk mencari data retur barang (credit invoice) dan input data. Saya selesai bekerja pada pukul 17.00 . Pulang hingga tiba di rumah sekitar pukul 18.30.
Setelah seminggu bekerja disana, saya mulai berangkat kerja pukul 06.30. siang hari, saat makan siang tiba, saya makan bersama teman-teman yang mengikuti program PSG di kantin. Kegiatan sehari-hari yang saya lakukan di kantor biasanya adalah input data, mencari faktur untuk pelunasan, membuat dokumen per cabang, filling data invoice (faktur), credit invoice (retur), dan mengirim dokumen potongan program ke bagian pajak.
Saya mengikuti program PSG setiap hari kerja, dari Senin hingga Jumat. Sabtu dan Minggu kami libur, namun setiap SAbtu, saya mesti masuk sekolah untuk diberikan tugas dari Bapak/Ibu guru sekaligus penyerahan tugas. Setiap Sabtu, sepulang sekolah, saya ikut belajar di rumah belajar Komunitas Anak Cakung, seperti biasa.
Saya senang mengikuti program PSG disana karena saya ditempatkan sesuai dengan kemampuan dan jurusan sekolah yang saya ambil, yaitu Akuntansi. Walau tempat kerja saya ini letaknya sangat jauh tapi saya senang karena kakak-kakak karyawan sangat ramah dan baik sekali pada saya dan teman-teman.
Pada Senin, 14 Februari 2011, saya mulai PSG di PT Parit Padang Global Group Soho yang beralamat di jalan Rawa Sumur II Kav.BB no.3, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta 13930, Indonesia. PT Parit Padang Global adalah tempat penyaluran obat-obatan dari PT Soho Industri Farmasi.
Saya mengikuti kegiatan PSG selama 2 ½ bulan, hingga 30 April 2011.
Pertama kali saya mulai kegiatan PSG, saya bersiap-siap berangkat dari rumah sejak pukul 06.00 pagi bersama teman. Kami mesti naik kendaraan umum dua kali. Tiba disana pukul 07.15. Kantor perusahaan masih sepi dan ternyata belum buka. Kami menunggu di ruang tunggu. Sampai jam kerja dimulai, kami baru dipanggil ke lantai 1.
Tiba di lantai 1, kami dipanggil satu persatu untuk diberitahu dimana kami akan ditempatkan. Saya dan teman saya dipisah ruang dan bagian kerjanya. Saya ditempatkan di ruang Finance, bagian IBR, yaitu tempat pelunasan faktur.
Di ruang Finance, saya diperkenalkan pada kakak-kakak karyawan disana. Hari pertama bekerja disana, saya merasa sangat asing karena baru pertama kali ke daerah pabrik dan perkantoran disana, apalagi dengan pekerjaannya.
Saya bekerja membantu karyawan Finance untuk mencari data retur barang (credit invoice) dan input data. Saya selesai bekerja pada pukul 17.00 . Pulang hingga tiba di rumah sekitar pukul 18.30.
Setelah seminggu bekerja disana, saya mulai berangkat kerja pukul 06.30. siang hari, saat makan siang tiba, saya makan bersama teman-teman yang mengikuti program PSG di kantin. Kegiatan sehari-hari yang saya lakukan di kantor biasanya adalah input data, mencari faktur untuk pelunasan, membuat dokumen per cabang, filling data invoice (faktur), credit invoice (retur), dan mengirim dokumen potongan program ke bagian pajak.
Saya mengikuti program PSG setiap hari kerja, dari Senin hingga Jumat. Sabtu dan Minggu kami libur, namun setiap SAbtu, saya mesti masuk sekolah untuk diberikan tugas dari Bapak/Ibu guru sekaligus penyerahan tugas. Setiap Sabtu, sepulang sekolah, saya ikut belajar di rumah belajar Komunitas Anak Cakung, seperti biasa.
Saya senang mengikuti program PSG disana karena saya ditempatkan sesuai dengan kemampuan dan jurusan sekolah yang saya ambil, yaitu Akuntansi. Walau tempat kerja saya ini letaknya sangat jauh tapi saya senang karena kakak-kakak karyawan sangat ramah dan baik sekali pada saya dan teman-teman.
11 April, 2011
When I was sick
By Riska
On Tuesday, 8 March 2011, I had fever. It had been several days I had high temperature. The next day, I was delivered to Cipto Mangunkusumo Hospital and had to stay at the hospital.
I was hospitalized for a week then I was allowed to go home. At home, I had to rest for a whole day before attending school again.
A week after that, Mom and I went to the hospital for checking up. The nurse took sample of my blood and then I was advised to wait for the result in Thallasemia Room. A few hours after that, the doctor called us. Mom immediately asked,” How’s Riska hemoglobin, Doc?” “Riska’s HB is 6.6 therefore, she needs to have blood transfusion, “ Doctor answered. My Mom said,”Alright, Doc.”
We then went to Blood Bank to register myself so I would be able to have the blood transfusion soon. After that, we went home.
The next day, Mom and I went to the hospital again. Mom went to Cross Red to take the blood. After that, I went to the transfusion room for blood transfusion. After transfusion, we went home and would need to visit the hospital again the next day for doctor consultation.
This hospital visit and blood transfusion becomes my monthly routine. I usually do consultation with Doctor on Wednesdays. Being sick is really an unpleasant experience for me.
Translated by Anita Linggar
Pengalaman Waktu Saya Sakit
Karya Riska
Pada Selasa, 8 Maret 2011, badan saya panas, setelah beberapa hari, panas badan saya tidak turun-turun. Esok harinya, saya dibawa ke rumah sakit Dr.Cipto Mangunkusumo, dan akhirnya dirawat disana.
Saya dirawat di rumah sakit selama seminggu, setelah itu saya diperbolehkan pulang rumah. Di rumah, saya masih istirahat satu hari, setelah itu mulai kembali masuk sekolah.
Seminggu kemudian, saya bersama Mama control ke rumah sakit. Darah saya diambil, setelah itu saya dan Mama saya duduk menunggu hasil lab di ruang Thallasemia. Beberapa jam setelah itu, kami dipanggil dokter. Mama saya Tanya, “Berapa HB Riska, dok?” “ HB Riska 6,6. Riska harus ditransfusi”, jawab dokter.”Baik, dok” kata Mama saya.
Kami segera pergi ke bank darah mendaftar, supaya besok saya bisa ditransfusi. Setelah itu, kami pun pulang.
Esok harinya, saya dan Mama pergi kembali ke rumah sakit Dr.Cipto Mangunkusumo. Mama saya ke PMI untuk ambil darah. Setelah kembali, saya masuk ke ruang transfuse untuk transfuse darah. Setelah transfuse, kami pulang dan besok diminta dokter untuk kembali control.
Kegiatan ini menjadi rutinitas saya sebulan sekali. Saya biasa control ke dokter pada hari Rabu. Pengalaman waktu sakit adalah saat yang menyedihkan bagi saya.
02 April, 2011
Ms Mona’s farewell
By Febry & Riska
On Saturday, 19th February 2011, there was a big occasion for the children of Cakung community. Ms Mona went to her hometown for good. After finishing her school, Ms Mona wanted to spend her future life where her parents live which is Balikpapan.
Ms Debby asked, “Of which province is Balikpapan the capital of?” Yana answered, “East Kalimantan”. Yana was right so he got the chance to be the first person to receive the meal served by Ms Mona.
Ms Mona said that in five years’ time, when she came back here, she wanted to see the Cakung children graduated from their schools, also Yana graduated from SMK (vocational high school). If Yana did not graduate, the children & mothers who were watching shouted “Make her bald, Ms!”
When Ms Mona served the food, she made clear again that all the children must graduate from their schools.
After that, Ms Mona helped by other facilitators distributed the meal. We ate eagerly. The menu was varied there were fried chickens with rending spices and kimlo soup. After meal, we said good bye to Ms Mona and went home.
Translated by Ivana Indra
Perpisahan dengan Kak Mona
Karya Febry & Riska
Pada Sabtu, 19 Februari 2011, ada peristiwa besar yang dihadapi anak-anak Komunitas Anak Cakung. Kak Mona pergi meninggalkan kami semua. Setelah lulus sekolah, Kak Mona ingin melanjutkan masa depannya di tempat orang tuanya berada, yaitu di Balikpapan.
Kak Debby bertanya, siapa yang tahu Balikpapan adalah ibukota dari propinsi apa? Yana menjawab, ‘Kalimantan Timur’. Karena Yana menjawab dengan benar, maka ia mendapat kesempatan untuk menerima makanan yang dituang oleh Kak Mona lebih dulu.
Kak Mona berpesan, lima tahun kemudian, bila Kak Mona kembali kesini, Kak Mona ingin melihat anak-anak Cakung lulus sekolah, juga Yana lulus dari SMK. Kalau Yana tidak lulus, para ibu yang turut menyaksikan langsung menyahut, ‘Dibotakin aja, Kak!’
Saat makanan diberikan, Kak Mona menegaskan kembali janjinya, bahwa semua anak mesti lulus sekolah.
Setelah itu, kami dibagikan makanan oleh Kak Mona dibantu Kakak-kakak pendamping. Kami makan dengan lahap. Lauknya beragam, ada ayam goring rending dan sup kimlo. Selesai makan, kami masing-masing bersalam perpisahan dengan Kak Mona dan pulang.
Father
By Kevin
Father, you are most kind to me
Your love would never be replaced
You stay awake all night, work all day
You are keen to drudge to meet the needs of your children.
Father, you the most handsome to me
You are very brave, you have very strong determination
Thank you Father, you have worked hard for our family
Translated by Ivana Indra
Father, you are most kind to me
Your love would never be replaced
You stay awake all night, work all day
You are keen to drudge to meet the needs of your children.
Father, you the most handsome to me
You are very brave, you have very strong determination
Thank you Father, you have worked hard for our family
Translated by Ivana Indra
Ayah
Karya Kevin
Ayah, kau sungguh baik bagiku.
Kasihmu takkan tergantikan.
Kau begadang setiap malam, bekerja sepanjang hari.
Kau rela membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan anak-anakmu.
Ayah, kau sangat ganteng bagiku.
Kau sungguh berani, tekadmu sungguh kuat.
Terimakasih Ayah, karena kau sudah bekerja keras demi keluarga.
Ayah, kau sungguh baik bagiku.
Kasihmu takkan tergantikan.
Kau begadang setiap malam, bekerja sepanjang hari.
Kau rela membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan anak-anakmu.
Ayah, kau sangat ganteng bagiku.
Kau sungguh berani, tekadmu sungguh kuat.
Terimakasih Ayah, karena kau sudah bekerja keras demi keluarga.
Mother
By Pedro
You have a noble heart
You delivered me and you have brought me up
I love you so much
You are so beautiful
The sunshine of my life, which beams at me all day
You are the most kind
You serve meals every day
You work all day only for me
You teach me the right path
Translated by Ivana Indra
You have a noble heart
You delivered me and you have brought me up
I love you so much
You are so beautiful
The sunshine of my life, which beams at me all day
You are the most kind
You serve meals every day
You work all day only for me
You teach me the right path
Translated by Ivana Indra
Ibu
Karya Pedro
Kau berhati mulia
Kau yang melahirkanku, memeliharaku sejak kecil hingga aku besar begini
Aku sangat sayang kepadamu.
Kau yang sangat cantik dalam diriku,
Kau bagai matahari dalam hidupku, yang selalu menerangiku sepanjang hari.
Kau sangat baik.
Kau menghidangkan makanan setiap hari,
Kau bekerja sepanjang hari hanya untukku,
Kau selalu mengajariku jalan yang benar.
Kau berhati mulia
Kau yang melahirkanku, memeliharaku sejak kecil hingga aku besar begini
Aku sangat sayang kepadamu.
Kau yang sangat cantik dalam diriku,
Kau bagai matahari dalam hidupku, yang selalu menerangiku sepanjang hari.
Kau sangat baik.
Kau menghidangkan makanan setiap hari,
Kau bekerja sepanjang hari hanya untukku,
Kau selalu mengajariku jalan yang benar.
My new friends
By Riri Mutia Sari
I have many new friends at the Cakung learning venue. They are Devi, 11, Alya, 7, Silvira, 8, Mahmud, 1, Guntur, 7, Sergio, 9, Febri, 13, Riska, 11, Ica 7, Ardi, 6 and Raihan, 4. They are all from the area of the venue. I am glad to have new friends because they are all lovely.
I am in the category III team. My new friends in category III are Devi and Sergio. Alya is in the category II with Silvira, Guntur, Ica and Ardi, while Mahmud and Raihan are in the category I. Febri and Riska are in the category IV.
Now I feel the atmosphere in the learning venue is very welcoming and fun.
Translated by Ivana Indra
I have many new friends at the Cakung learning venue. They are Devi, 11, Alya, 7, Silvira, 8, Mahmud, 1, Guntur, 7, Sergio, 9, Febri, 13, Riska, 11, Ica 7, Ardi, 6 and Raihan, 4. They are all from the area of the venue. I am glad to have new friends because they are all lovely.
I am in the category III team. My new friends in category III are Devi and Sergio. Alya is in the category II with Silvira, Guntur, Ica and Ardi, while Mahmud and Raihan are in the category I. Febri and Riska are in the category IV.
Now I feel the atmosphere in the learning venue is very welcoming and fun.
Translated by Ivana Indra
Teman-teman Baruku
Karya Riri Mutia Sari
Saya mempunyai teman-teman baru di rumah belajar Cakung. Mereka bernama Devi, berusia 11 tahun, Alya berusia 7 tahun, Silvira berusia 8 tahun, Mahmud berusia 1 tahun, Guntur berusia 7 tahun, Sergio berusia 9 tahun, Febri berusia 13 tahun, Riska berusia 11 tahun, Ica berusia 7 tahun, Ardi berusia 6 tahun, dan Raihan berusia 4 tahun. Mereka semua berasal dari daerah sekitar rumah belajar. Saya senang mendapat teman baru karena mereka semua baik.
Saya masuk dalam kelompok kategori III. Teman-teman baru dalam kategori III adalah Devi dan Sergio. Sedangkan Alya masuk dalam kategori II bersama Silvira, Guntur, Ica, dan Ardi, sedangkan Mahmud dan Raihan masuk dalam kategori I. Febru dan Riska masuk dalam kategori IV.
Sekarang rumah belajar jadi ramah dan tambah seru.
Saya mempunyai teman-teman baru di rumah belajar Cakung. Mereka bernama Devi, berusia 11 tahun, Alya berusia 7 tahun, Silvira berusia 8 tahun, Mahmud berusia 1 tahun, Guntur berusia 7 tahun, Sergio berusia 9 tahun, Febri berusia 13 tahun, Riska berusia 11 tahun, Ica berusia 7 tahun, Ardi berusia 6 tahun, dan Raihan berusia 4 tahun. Mereka semua berasal dari daerah sekitar rumah belajar. Saya senang mendapat teman baru karena mereka semua baik.
Saya masuk dalam kelompok kategori III. Teman-teman baru dalam kategori III adalah Devi dan Sergio. Sedangkan Alya masuk dalam kategori II bersama Silvira, Guntur, Ica, dan Ardi, sedangkan Mahmud dan Raihan masuk dalam kategori I. Febru dan Riska masuk dalam kategori IV.
Sekarang rumah belajar jadi ramah dan tambah seru.
Langganan:
Postingan (Atom)