Children Learning Community is a community based on alternative education for the children in Cakung, East Jakarta and in Sarang Tupai, Ciawi, Bogor. The children are from the poor urban family whom their parents make a living from an empty land for farming. Alternative education become the way to conscious the parents and the children on how to be the independent human being.
Cari Blog Ini
26 Juli, 2009
MENIKMATI MENU SEHAT SAMBIL BELAJAR
Karya Christine Jemima
Seperti biasa, Christine & Indri, sebagai penanggungjawab kegiatan peningkatan gizi anak menyiapkan menu sehat setiap Sabtu. Kali ini, Sabtu, 6 Juni 2009, menu sehat adalah susu dan air kelapa muda. Menu sehat pertama yang disuguhkan sebelum mulai belajar adalah susu. Untuk kegiatan peningkatan gizi susu, yang harus kami lakukan dahulu adalah merebus air kemudian memanggil anak-anak & meminta gelas untuk diseduh susunya. Setelah anak-anak berkumpul di rumah belajar, kami meminta anak-anak untuk gunting kuku terlebih dahulu, lalu mencuci tangan & kaki, supaya terbebas dari kuman. Ini sudah merupakan kebiasaan anak Cakung setiap kali sebelum mulai belajar. Setelah itu, kami semua duduk membentuk lingkaran & bernyanyi ria selama sekitar 20 menit, lalu kami mulai membagikan susu pada anak-anak yang hadir, seperti Jaka, Adit, Nur, Yuliyana, Umi, Cynthia, Lina, Lini, Intan, Ester, Yulia, Kartini, Eneng, Susi, Jingga, Desi, Tia, Kiki, Andhika, Pedro, Desmon, Andrew, Joel, Christine, Indri, & Jessica.
Setelah anak-anak selesai minum susu, kami meminta mereka pulang sebentar ke rumah, untuk mengembalikan gelasnya ke rumah, setelah itu belajar bersama. Anak-anak kecil seperti Joel, Andrew, Pedro, Adit, Tia, Kiki, Umi, Cynthia, Intan, Andhika, Desi, Jingga, Lina, Lini, Nur, & Eneng belajar menulis bersama Kak Debby, lalu kami anak-anak besar seperti Christine, Indri, Jessica, Yulia, Desmon, Ester, Kartini, Susi, Jaka, & Yana setelah mengerjakan PR membuat tulisan, belajar menjahit bersama Kak Uju. Kami memakai kain perca atau kain sumbangan yang tidak dipakai untuk itu. Kami menjahit memakai jarum & benang berwarna putih. Banyak diantara kami yang senang menjahit, karena pekerjaan menjahit tidak terlalu sulit hanya membutuhkan kesabaran. Belajar menjahit kain perca yang berwarna-warni, banyak sekali manfaatnya karena dapat dibuat taplak, baju, sapu tangan, dan lain-lain.
Jam 14.15, Kak Debby menyuruh Christine & Yuliyana untuk membeli es kelapa muda saat istirahat belajar. Sebelum itu, Christine memeriksa daftar hadir. Ada 26 anak ditambah para pendamping, seperti Kak Uwie, Kak Uju, & Kak Debby. Jadi jumlah seluruhnya ada 29. Kemudian kami pun pergi membelinya. Christine & Yuliyana memulai perjalanan hingga Pasar Sulton dengan berjalan kaki. Tidak ada satu pun penjual es kelapa muda yang kami temui. Kami pun harus kembali pulang ke rumah belajar untuk memberitahukannya. Terpaksa kami harus pergi ke Pintu Air untuk membeli es kelapa muda & meminta si penjual membuat sebanyak 29 bungkus. Total biaya pengeluaran mencapai Rp.58.000,-. Kami pun membayar & pulang membawa 2 kantong besar air kelapa muda.
Jam 15.30, kami pun sampai tapi anak-anak kecil sudah pulang, terpaksa kami memanggilnya kembali. Setelah semua berkumpul di rumah belajar, kami duduk membentuk lingkaran & bernyanyi, lalu kami estafet bagikan air kelapa muda yang sudah lama ditunggu anak-anak. Kami pun minum dengan senang hati. Setelah selesai, anak-anak kecil pulang sementara anak-anak besar melanjutkan kegiatan menjahit.
Susi & Desmon sudah banyak mengerjakan jahitan & pekerjaan mereka juga rapi. Kak Debby mengusulkan bila hasil jahitan kami akan dilombakan. Kami yang mendengar hal itu sangat senang. Hari pun kian malam, terpaksa kami harus melanjutkan kegiatan menjahit kami di rumah hingga batas waktu pengumpulan tulisan pada 27 Juni 2009. Kami pun mulai beres-beres & pulang dengan hati riang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar