Karya Cynthia
Saya tinggal di rumah kontrakan sejak hari Senin, tgl. 21 November 2011. Rumah disana cukup luas, nyaman, dan hangat, tapi kami tidak bisa nonton TV lebih lama dan masak nasi di rice cooker. Karena kami tinggal bersama dengan tetangga kontrakan lain maka aliran listrik mesti dibagi dan tidak bisa pakai lebih (melebihi kapasitas – red.) bersamaan.
Tetangga kami baik dan ramah. Saya belum punya teman baru disana. Adik saya sudah punya beberapa teman baru, namanya Putri, Siti, Uznul, dan Ugi. Di daerah rumah baru, banyak warung. Adik saya, Gio, suka minta jajan terus.
Pada pagi hari, Bapak saya berangkat kerja naik sepeda, cari rongsokan (sebagai pemulung, cari barang rongsokan – red.). Ibu saya jalan kaki ke tempat kerjanya. Saya juga berangkat sekolah. Tetangga-tetangga saya menjaga adik-adik saya.
Di rumah baru, saat musim hujan, kami kebanjiran, sehingga kami tidak bisa tidur malam. Saya kesal karena banjir, saya tidak bisa tidur, apalagi rumah jadi bau.
Sejak turun hujan terus, dari hari Selasa, 10 Januari 2012, kami sekeluarga mengungsi di tenda belajar. Tenda biru tempat kami belajar besar sekali, jadi kami bisa berteduh dan tinggal sementara disana.
Saya tidur di bale bersama keluarga, kami masak dengan kayu bakar. Pulang sekolah saya langsung ke tenda biru. Saya ganti pakaian dan makan. Setelah itu, biasanya saya bermain-main dengan Intan. Bapak Ibu Intan masih di tempat lama, walau rumahnya sudah dirobohkan, tapi kami masih berkebun disana. Intan selalu ada disana sepulang sekolah.
Sekarang rumah baru saya adalah tenda belajar, dekat dengan rumah lama saya yang sudah jadi puing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar