Children Learning Community is a community based on alternative education for the children in Cakung, East Jakarta and in Sarang Tupai, Ciawi, Bogor. The children are from the poor urban family whom their parents make a living from an empty land for farming. Alternative education become the way to conscious the parents and the children on how to be the independent human being.
Cari Blog Ini
09 Juni, 2009
FALLING SICK
On Monday, May 4, 2009, I fell sick. The first process of the sickness I felt high fever, my stomach ache. The next day, I really fell sick. I could not help my parent, just laying in the bed. Beside that, I just moaning in the bed.
In the morning I asked for breakfast to my father, because I couldn't eat rice, so my father told my brother to buy porridge in the market. In the afternoon my stomach became worst . My mother brought me to the nearest paramedic. Arriving in to the paramedic, directly I was examined, because there was no patient at that time. I didn't know yet my illness and the paramedic did not explain about. She only said, "You have only stomachache". Then she gave me the medicine. The next morning, because the medicine did not work properly, my mother brought me to the nearest doctor.
The name of the doctor is Dr. Yakri. Arriving there, I got number 2. The first number has come in, I must wait untill the first pasient came out. When the first pasient came out, I came in directly. I was examined, the doctor said that I got typhoid. The doctor gave me the receipt for me and my mother took the medicine.
Arriving home, my mother asked my brother to buy porridge so that I could drink the medicine from the doctor. On the same day, my friends visited me. Beside there were Ms. Debby and Ms.Chichi, who teach me in the learning house. I was given worm medicine, as Yana’s mother advice when she had typhoid. The worm medicine was made from the worm, which name is Vermint. It can lower the fever and kill the disease. On that day, I drank that medicine, and in the next day, my body and stomach were better and there was no pain and fever anymore.
When my stomach and my body were not sick and no high fever again, I have my appetite better and went down from my bed. A few days later, my body was fit and no pain anymore.
By Kartini
JATUH SAKIT
Pada Senin, 4 Mei 2009, saya jatuh sakit. Proses pertama sakit, saya merasakan badan panas, perut sakit. Esok harinya, saya benar-benar jatuh sakit. Saya tidak bisa membantu orang tua saya, hanya bisa berbaring di tempat tidur. Selain itu saya juga hanya bisa merintih kesakitan di tempat tidur.
Pagi hari saya minta sarapan pada Bapak karena saya tidak boleh makan nasi, jadi Bapak menyuruh kakak saya untuk membeli bubur di pasar. Sore hari perut saya makin sakit dari sebelumnya. Ibu membawa saya ke bidan terdekat. Sampai di bidan, saya langsung diperiksa karena saat itu sedang tidak ada pasien. Saya belum tahu penyakit saya dan bidan pun tidak menjelaskan penyakitnya. Bidang hanya bilang, 'Kamu hanya sakit perut saja'. Bidan pun memberi obat. Esok harinya karena obat dari bidan tidak menunjukkan perubahan maka ibu membawa saya ke dokter terdekat.
Nama dokternya adalah Dr.Yakri. Sesampai disana, saya mendapat giliran no.2. Nomor urut pertama sudah masuk, saya harus menunggu sampai pasien pertama keluar. Saat pasien pertama keluar, saya pun masuk. Saya langsung diperiksa, kata dokter saya menderita sakit tiphus. Dokter pun memberi resep obat untuk saya dan ibu mengambil obat.
Sesampai di rumah, ibu menyuruh kakak untuk membeli bubur untuk minum obat dari dokter. Hari itu juga, teman-teman menjenguk saya. Selain teman-teman saya juga ada kakak yang mengajari saya belajar, namanya Kak Debby dan Kak Chichi. Saya dikasih obat cacing oleh teman-teman dan kakak-kakak, seperti anjuran Mama Yana ketika dulu kena sakit typhus. Obat cacing itu adalah obat yang terbuat dari cacing, namanya Vermint. Obat ini membantu menurunkan panas dan membunuh penyakit. Hari itu juga saya minum obat dari teman-teman dan kakak-kakak. Keesokan harinya, badan dan perut saya tidak sakit dan tidak panas lagi.
Waktu perut dan badan saya tidak sakit dan tidak panas lagi, saya sudah mulai nafsu makan dan saya sudah bisa turun dari tempat tidur. Beberapa hari kemudian, badan saya sudah sehat dan tidak sakit lagi.
Karya Kartini
BAZAAR AT CAKUNG FIELD AREA
On Saturday, May 9, 2009, Miss Debby, Uwie, Chichi, Indri, Jemima and I held a bazaar in Cakung Sawah learning house. Few days before the bazaar, I have informed the people around the learning house that we will have a bazaar atau cheap market.
After learning, my friends and I separated the goods that will be sold. After that, teh team thinking together about the price for the bazaar. The team were Ms. Uwie, Indri and Jemima.
When the time came, the people were coming. The bazaar was started at 3 pm. The mothers started pushing each other to get the clothes which they want to buy. There were mothers which were querelling to get the same clothes.
The people were very noisy in bargaining the price. There was one child from Cakung field area, Desmon, who in charge of taking pictures for the documentation of this activity. Because there were still too many unsold clothes, finally all the rest were given free.
After taking all the clothes, we have fun and happily taking pictures together. My mom acted like a joker with her secondhand clothes at bazaar. After that we cleaned the learning house. We swept the floor, folding the carpet, collecting the trash, etc. The learning house has been clean, so Indri and I accompanied Ms. Debby, Ms. Chichi and Ms. Uwie going home.
By Yuliyana
BAZAAR DI CAKUNG SAWAH
Pada Sabtu, 9 Mei 2009, saya, Kak Debby, Kak Uwie, Kak Chichi, Indri, Jemima mengadakan bazaar di Cakung sawah. Beberapa hari sebelum bazaar dimulai, saya memberitahu warga sekitar rumah belajar bahwa di rumah belajar akan diadakan bazaar atau pasar murah.
Setelah selesai belajar, saya dan teman-teman memisahkan barang-barang yang akan dijual. Setelah selesai memilah barang, para panitia berunding untuk menentukan harga yang sesuai untuk bazaar. Para panitia adalah Kak Uwie, Indri, dan Jemima.
Saat yang ditunggu warga pun tiba. Bazaar dimulai pukul 15.00 WIB. Warga atau para ibu berebut pakaian yang akan ia beli. Ada juga dari mereka yang memilih pakaian, bertengkar hanya karena sama keinginannya.
Warga sangat ramai dan saling tawar menawar harga pakaian. Ada salah satu anak Cakung sawah; Desmon, yang bertugas mendokumentasikan kegiatan. Karena masih banyak pakaian yang belum terjual, akhirnya pakaian tersebut diberikan kepada warga gratis.
Selesai mengambil pakaian gratis, kami semua bercanda dengan hati yang ceria dan gembira sambil berfoto. kebetulan ada ibu saya yang bertingkah seperti pelawak yang sangat lucu dengan baju bekas dari bazaar. Selesai berfoto, kami semua membereskan rumah belajar. Ada yang menyapu, menggulung karpet, membuang sampah, dan lain-lain. Setelah selesai merapikan rumah belajar, saya, Indri, mengantar Kak Debby, Kak Chichi, Kak Uwie pulang.
Karya Yana
GOING TO THE DENTIST
On Monday, May 18, 2009, my friends from Cakung and I went to the dentist in Bukit Duri. My friends are Joel, Andrew, Pedro, Joel's mam, Andrew's mam and Pedro's mam. We went at 7.30 am by KWK 21 minibus to Pulo Gadung terminal. We arrived in Pulo Gadung at 9 am. After buying the busway tickets, the bus came, we went to the bus and looking for the seats.
Then we stop at Matraman halte. After that we went through the busway bridge to Matraman halte I, waiting for the destination to Kampung Melayu, not to Salemba because we want to go to another teeth examination, due too high payment. Ms. Debby came first and waiting for us. After we met, we directly went out of the bridge.
Then we walked away, found the small path and went through to find the place for the teeth examination. Finally we found the house. After arriving, we came into the house. The place was like a learning center with two storey. There were some people learning, because this place is for a learning house too. We were asked to go to the second story while waiting for the doctor. After our turn finished, there were another people who came for. We were waiting for the examination. In the afternoon, at 3 pm we were just finished, and have our lunch, going out and waiting for the Metromini 46, going home through Pulo Gadung. From Pulo Gadung we used KWK 21 minibus, and arrived at 5 pm.
By Jessica
PENGALAMAN KE DOKTER GIGI
Pada Senin, 18 Mei 2009, saya dan teman-teman Cakung pergi ke dokter gigi di daerah Bukit Duri. Teman-teman saya adalah Joel, Andrew, Pedro, Mama Joel, Mama Andrew, dan Mama Pedro. Kami semua pergi pada pukul 7.30 pagi naik KWK 21 sampai di Pulo Gadung. Kami sampai di Pulo Gadung jam 9 pagi. Setelah itu kami membeli tiket transJakarta. Bus datang, kami langsung naik dan mencari tempat duduk.
Kemudian kami berhenti di halte Matraman. Setelah itu, kami melewati jembatan busway Matraman I lalu kami menunggu jurusan Kampung Melayu, bukan jurusan Salemba karena kami ingin pindah periksa gigi berhubung biaya yang mahal. Kak Debby datang lebih dulu menunggu kedatangan kami. Setelah bertemu, kami langsung keluar dari jembatan jalan raya.
Lalu kami berjalan agak jauh. Setelah berjalan, kami menemukan gang dan masuk ke dalamnya dan mencari rumah periksa gigi. Akhirnya sampai juga di rumah itu. Setelah sampai, kami masuk ke dalam rumah itu. Tempat periksa giginya seperti rumah belajar yang bertingkat. Disana ada beberapa orang yang belajar karena disitu tempat belajar juga. Kami dipersilakan naik ke lantai II untuk menunggu dokter datang. Selesai kami dirawat, ada juga warga lain yang periksa gigi. Kami antri untuk periksa gigi. Sore hari sekitar jam 3 baru selesai, kami makan siang kemudian kami jalan menunggu Metro Mini 46 untuk pulang ke Pulo Gadung. Dari Pulo Gadung, kami naik KWK 21, tiba di rumah pukul 5 sore.
Karya Jessica
Celebrating the Ascension of Jesus Christ the Lord
On Thursday, May 21, 2009, we from the City Blessing Church celebrating the Ascension Day of The Lord Jesus Christ. We hold the celebration on the second floor, while the Sunday school children in the first floor. We were very happy with this celebration. We started at 3 PM. The Sunday school children were still singing and praying on the first floor. There we happiness and after praying, I meditate the word of God which redempted our sins.
After hearing the word of God, the Sunday school children out of the room for their learning session at 5 PM. Before it, we prayed first. Our Sunday school teacher is Ms. Lastri. We are 10 children, whom are Michelle, Ester, Indah, Ros, Putri, Andrew, Joel, James, Manasye, and I. The word of God was about afraid of God. In the Lord, we must obey and trust always. After that we prayed. Then we were coloring the drawing paper. My friends and I were very happy with this kind of activity.
Then we took a rest for a while and having our snacks with fried meal, rice crispy, fanta drink, etc. After taking a rest, we start to coloring again.
In the end, the most beatiful drawing were Ester's, Michelle's and me. I was very proud that I can do this kind of drawing. At 6 PM, we went to the second floor again for the offering. Then we sang together, praying and at 7 pm we went home.
So far my story, please read!
By Yulia
Merayakan Kenaikan Tuhan Yesus Kristus
Pada Kamis, 21 Mei 2009, kami dari gereja City Blessing Church merayakan hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus. Kami merayakannya di lantai II, sedangkan tempat anak sekolah Minggu lantai I. Saya sangat senang bisa merayakannya. Kami mulai pukul 3 sore. Anak sekolah Minggu masih bernyanyi dan berdoa di lantai II. Kami disana girang gembira dan sukacita setelah ingin berdoa, saya merenungi karena Tuhan telah menebus dosa-dosa kami.
Setelah ingin mendengarkan firman Tuhan, anak sekolah Minggu keluar untuk sekolah Minggu pukul 5 sore. Sebelum firman Tuhan, kami berdoa dulu. Setelah berdoa, kami bernyanyi, bersukacita, lalu berdoa menyambut firman Tuhan. Guru sekolah Minggu kami adalah Kak Lastri. Anak-anak sekolah Minggu ada 10 orang, yaitu Yulia, Michelle, Ester, Indah, Ros, Putri, Andrew, Joel, James, dan Manasye. Firman Tuhan saat itu tentang takut akan Tuhan. Di dalam Tuhan, kita harus selalu taat dan percaya.
Setelah itu kami berdoa. Lalu kami mewarnai, saya dan teman-teman sangat senang bisa mewarnai.
Lalu kami beristirahat sebentar dan makan gorengan, kerupuk, minum fanta dan lain-lain. Setelah selesai beristirahat, kami mulai mewarnai lagi.
Setelah selesai, ternyata karya yang paling bagus adalah Ester, Michelle, dan saya. Saya sangat bangga ternyata saya bisa menang mewarnai. Setelah pukul 6 sore, kami naik ke lantai II lagi untuk persembahan. Lalu kami menyanyi, berdoa, dan kita pulang pukul 7 malam.
Sampai disini cerita saya, dibaca, ya!
Karya Yulia
GO TO THE NETSTALL
On Tuesday, May 12, 2009, I went to the netstall to write and make email. Before going to netstall, I went to St. Carolus' public health service with Jemima, Jessica, Yulianingsih, Yulianingsih’s mom, Andrew's mam, Andrew, and Pedro with his mam for tooth examination. We went at 6 am, and arrived at 8.30 am.
We wait one by one our name was called and the last call went to Andrew to take the medicine, after taking the medicine, Jemima, Ms. Debby and I accompanied Jessica, Yulianingsih, Yulianingsih’s mom, Pedro's mam, Andrew's mam, Pedro, and Andrew went home to the Carolus halte.
Jemima, Ms. Debby, and I were going to the nearest warnet around St. Carolus' Balkesmas by foot and finally found the stall. In the warnet, we took a seat and directly typing our writings. First we typed Cynthia's writing, Kartini, and the others to be inserted to the blog as our compulsary activities in the Indonesian learning program, especially writing.
After that we were told how to make email by Ms. Debby to preserve the writings which we typed to our email and Ms. Debby checked again and sent to the blog.
After finishing the typing, we went out and looking for our lunch, then we went home. We were separated because Ms. Debby has another appointment, so we went home just in two with Jemima.
By Indri
PERGI KE WARNET
Pada Selasa, 12 Mei 2009, saya pergi ke warnet untuk mengetik dan membuat email. Sebelum berangkat ke warnet, saya pergi ke Balkesmas Carolus bersama Jemima, Jessica, Yulianingsih, Mama Yulianingsih, Mamanya Andrew, Andrew, dan Mamanya Pedro, Pedro untuk memeriksa gigi. Kami berangkat dari rumah pukul 06.00 WIB, sedangkan sampai di tempat pukul 08.30 WIB.
Kami menunggu satu per satu nama kami dipanggil dan yang terakhir dipanggil adalah Andrew untuk mengambil obat, setelah obat diambil, saya, Jemima, dan Kak Debby mengantar Jessica, Yulianingsih, dan Mamanya Pedro, dan Mamanya Andrew, Pedro, dan Andrew pulang sampai di halte Carolus.
Saya, Jemima, dan Kak Debby pergi ke warnet yang dekat dengan Balkesmas Carolus. Kami berjalan dan akhirnya sampai di tempat yang kami tuju. Di warnet, kami mencari tempat duduk dan kami langsung mulai mengetik tulisan-tulisan karya kami. Pertama kami mengetik tulisan Cynthia, Kartini, dan yang lainnya untuk dimasukkan ke dalam blog sebagai kegiatan wajib belajar Bahasa Indonesia, khususnya menulis.
Setelah selesai kami diajarkan membuat email oleh Kak Debby untuk menyimpan tulisan yang kami ketik ke dalam email kami dan kak Debby untuk diperiksa kembali dan dikirim ke dalam blog.
Setelah selesai mengetik, kami pun keluar dan mencari tempat makan, kemudian kami pulang. Kami pulang tidak bersama Kak Debby karena Kak Debby ada keperluan, kami hanya pulang berdua bersama Jemima.
Karya Indri
MY EXPERIENCE ON TOOTH EXAMINATION
For the fourth times, my friends and I went for teeth examination on Tuesday, May 12, 2009. We were I, Indri, Yulianingsih, Pedro, Andrew, Jessica, Andrew’s mom, Pedro's mam, and Yulianingsih’s mam.
We went from our home at 6 am, by KWK 21 minibus to Pulo Gadung. From Pulo Gadung, we went to the busway station to bought tickets which the destination to Dukuh Atas destination to Dukuh Atas and we wait the bus. Finally the bus came. We went in and find the seats. Then we transfered at the Matraman halte, went by foot through the busway's bridge to Salemba. The trip was very short and then we arrived safely.
At 8 am, we arrived in St. Carolus' public health service. We got the number 18 to 22. Before we were called for the examination, for a while we went to minishop buying bread, because all of us haven't take breakfast.
The first call went to Yulianingsih accompanied by her mother. In the examination room she was examined and her tooth was filled, after that Jessica came in and was examined to be filled too. Andrew and Pedro went after, both their teeth were filled and then Andrew got receipt to buy medicine and after that we went out. The last was me. In the room, I was examined, the doctor said that my tooth must be pulled out but I refused, even other tooth had pulled out previously. So the doctor did nothing, but writing the payment and I went out.
After all have been examined, we still wait for Ms. Debby's coming. At 9.30 am the person we wait was coming, that was Ms. Debby. She brought some bread and drink for all of us. She took the payment and the receipt for Andrew and paid for the medicine. After that, we all went out of the St. Carolus' public health service around 11 am because of waiting so long for Andrew’s receipt.
On the way back of St. Carolus' gate, we must separated, because I, Indri, and Ms. Debby have to write back our wallpaper magazine for the blog at the near internet rental.
By Christine Jemima
PENGALAMAN PERIKSA GIGI
Untuk ke 4 kalinya, saya dan teman-teman pergi periksa gigi pada Selasa, 12 Mei 2009. Kami terdiri dari saya, Indri, Yulianingsih, Pedro, Andrew, Mama Pedro, Mama Andrew, Mama Yulianingsih tidak lupa ada Jessica.
Kami berangkat dari rumah pukul 06.00 WIB, naik KWK 21 ke Pulo Gadung. Dari Pulo Gadung, kami semua menuju terminal busway jurusan Dukuh Atas dan membeli tiket. Kemudian kami menunggu bus. Akhirnya bus datang juga. Kami langsung naik dan mencari tempat duduk. Kemudian kami berhenti di halte Matraman untuk transfer dan naik jembatan busway jurusan Salemba. Perjalanan hanya sebentar, kami pun tiba dengan selamat.
Jam 08.00 WIB, kami tiba di Balkesmas Carolus, kami mendapat nomer urut 18 sampai 22. Sebelum kami dipanggil untuk diperiksa, sebentar kami pergi ke warung untuk membeli roti, karena kami semua belum sarapan pagi.
Yang pertama dipanggil adalah Yulianingsih didampingi oleh Mamanya. Di dalam, ia diperiksa dan ditambal gigi permanen, setelah selesai Jessica pun masuk dan diperiksa untuk ditambal. Andrew dan Pedro menyusul, kedua giginya ditambal, lalu Andrew dapat resep obat untuk ditebus dan mereka pun keluar. Yang terakhir adalah saya. Dalam ruangan, saya diperiksa, dokter berkata bahwa gigi saya harus dicabut tetapi saya tidak mau, walau sebelumnya gigi saya yang lain sudah dicabut. Oleh karena itu dokter tidak bertindak apa-apa, hanya menulis kuitansi dan saya pun keluar.
Selesai semua diperiksa, kami masih menunggu Kak Debby datang. Jam 09.30, orang yang kami tunggu pun datang, yaitu Kak Debby, ia membawa roti dan minuman untuk kami. Lalu Kak Debby membawa kuitansi dan obat Andrew yang akan ditebus. Setelah selesai, kami pun keluar dari Balkesmas Carolus pukul 11.00 WIB karena terlalu lama menunggu keluarnya resep Andrew.
Dalam perjalanan pulang keluar dari gerbang Carolus, kami harus berpisah karena saya, Indri serta Kak Debby harus mengetik tulisan mading ke dalam blog di warnet terdekat.
Karya Christine Jemima
BAZAAR
That time was Saturday, May 9, 2009, we held the clothes bazaar. The bazaar was started after we finished our learning at 3 pm. That time before the bazaar was perpared many mothers have rushed the clothes which will be sold.
The price begin at Rp. 1000,- for one piece of cloth, and then half hour later was Rp. 500,- per piece, and after that, the rest were free. There was me in charge on documentation, took pictures on bazaar activity. Indri and Jemima in charge of receiving the money and give them to Ms. Uwie. Then Ms. Uwie counted the money and keep it with Ms. Debby. Those who took in charge for the bazaar were Yana, Indri, Yemima, Jessica, Ms Uwie, Ms. Chichi and Ms. Debby.
After the bazaar, we, the big children finished our May wallpaper magazine. I and Mala were in charge of May wallpaper magazine, while my friends, Yemima, Jessica, Indri and Yana helped us. Then we cleaned the learning house and finished at 7 PM.
By Desmond
BAZAAR
Waktu itu pada Sabtu, 9 Mei 2009, kami mengadakan bazaar baju. Bazaar dimulai sehabis kami belajar yaitu jam 3 sore, selesai kami belajar. Waktu itu pas baazar masih dipersiapkan, ibu-ibu sudah langsung menyerbu pakaian yang akan dijual.
Harga pertama dimulai dari Rp 1.000,- untuk 1 pakaian biasa, dan Rp. 5.000,- untuk pakaian baru dan yang kondisinya bagus, lalu setengah jam kemudian menjadi Rp 500,- per potong, selanjutnya gratis agar semua baju bisa habis. Di tengah-tengah bazaar, saya bertugas mendokumentasikan kegiatan belanja pakaian. Indri dan Jemima yang bertugas menerima dan menyetor uangnya ke kakak UWIE. Kak UWIE bertugas menghitung dan memegang uang dari bazaar bersama kakak DEBBY. Saat bazaar petugasnya ada Yana, Indri, Jemima, Jessica, kak Uwie, kak Chi-Chi, dan kak Debby.
Selesai mengadakan bazaar, kami, anak-anak besar menyelesaikan mading bulan Juni. Saya dan Mala jadi penanggungjawab mading Mei, sedangkan teman-teman membantu saya, seperti Jemima, Jessica, Indri, dan Yana. Sehabis itu kami membersihkan rumah belajar dan kira-kira selesai pukul 19.00.
Karya Desmon
I DID NOT LEARN FOR A WHILE
From Friday, May 1 to Friday, May 15, 2009, I worked in Bonar's house because his wife was going to have a baby. Bonar's wife asked me helping washing, ironing, cleaning and swepping. The first of all I washed the clothes and then cleaning and swepping the floor.
Usually I finish my work until afternoon. I want to make money so I can’t continue my study in vocational high school. Because Dicky's mam, my aunt cannot pay for my study. She said to me, "after finish your junior high, you must work and cannot go to school anymore" .
So I work in Bonar's house every 3 days. When I go to work, usually after back from school and no time to rest. Firt time, I felt very tired and sleepy, so I can't clean my house after that, because it was too late. I eat only at night, and no time for my lunch.
My daily work are washing clothes, plates, cleaning the floor, and ironing the clothes. My salary was Rp. 300.000,- per month. I wish I just can make my parent (my aunty & relatives) happy. Finally I finish my job since May 15, 2009. Ms. Debby registered me in the vocational school.
By Nurmala
SAYA TIDAK IKUT BELAJAR
Sejak Jum'at 1 Mei hingga Jumat, 15 Mei 2009, saya mulai bekerja di rumah Bonar/bengkel karena istrinya akan melahirkan maka saya dipanggil untuk bekerja di rumahnya. Istri Bonar meminta saya untuk bantuan kerja mencuci, menyeterika, mengepel, dan menyapu. Pertama-tama kerja saya mencuci, lalu menyapu dan mengepel lantai.
Biasanya selesai bekerja sampai sore. Saya ingin mencari ‘duit’ maka saya tidak meneruskan sekolah ke SMK karena mamanya Dicky, bibi saya tidak punya uang untuk membiayai saya sekolah. Mama Dicky bilang pada saya, ‘kalau sudah lulus SMP kerja aja, nggak usah sekolah lagi’.
Akhirnya saya bekerja di rumah Bonar setiap tiga hari sekali. Berangkat kerja, biasanya sepulang sekolah maka tidak ada waktu istirahat. Awalnya saya merasa 'capek' dan ‘ngantuk’, tidak bisa membersihkan rumah saya, karena sudah terlalu sore. Saya hanya bisa makan malam, tidak sempat makan siang.
Kegiatan rutin saya mencuci baju, mencuci piring, menyapu lantai, menyeterika baju, dan mengepel lantai. Gaji saya Rp 300.000,-/bulan. Saya ingin menyenangkan hati dan membahagiakan orang tua saya. Akhirnya saya berhenti bekerja sejak Jum'at 15 Mei 2009. Kakak Deby mendaftarkan saya sekolah ke SMK.
Karya Nurmala
Langganan:
Postingan (Atom)