Karya Anah
Pada Senin, 9 Agustus 2010, Kak Debby, Kak Uju, Indri, Yana, Kartini, Susi, Ester, dan saya pergi ke Tangerang. Kami semua berangkat untuk belajar merajut dari kantong keresek dan membuat dompet dari bungkus kopi.
Sebelum berangkat, kami mempersiapkan peralatan. Kami membawa jarum rajut, bungkus kopi, kantong keresek, dan gunting. Terlebih dahulu kami makan siang dan sesudah itu, kami berangkat naik mobil KWK 21, turun di perempatan sebelum masuk tol Cakung, kemudian dilanjutkan naik taxi. Setelah menempuh perjalanan cukup lama, akhirnya kami tiba di depan jalan alam sutra perumahan gardenia, tempat tinggal Kak Eka, dimana kami akan menginap. Kami menunggu kedatangan Kak Eka dari tempat kerjanya.
Kami menunggu di pintu gerbang kompleks perumahan. Tak lama kemudian, Kak Eka datang. Kami semua berjalan kaki menuju rumahnya.
Tiba di rumah Kak Eka, kami istirahat sejenak, kemudian Kak Debby dan Kak Eka menyiapkan makanan untuk kami. Sebelum makan terlebih dahulu kami mandi. Setelah mandi, kami makan sambil menonton TV. Pada malam harinya kami menonton film Hachiko, kisah nyata tentang anjing yang setia milik seorang Jepang walau sudah ditinggal mati majikannya tetap menanti kedatangan tuannya dengan setia. Setelah film selesai, kami pun tidur.
Keesokan harinya, kami bangun dan mandi. Setelah mandi, kami merapikan tempat tidur. Yana, Indri, dan saya mencuci bungkus kopi dan menjemurnya. Sesudah kering, kami mengelapnya. Kemudian kami dipanggil Kak Debby dan Kak Uju untuk sarapan. Setelah itu kami beres-beres dan berpamitan pada Kak Eka. Kamipun mengucapkan terimakasih. Kami pergi menuju rumah Suster Ignatio, OSU untuk belajar ketrampilan. Kami berangkat diantar oleh Kak Wanda, suami Kak Eka naik mobil.
Setelah tiba, kami turun di depan gang, kemudian kami berjalan kaki menuju rumah Suster Ignatio. Tiba disana, kami disuguhi minum dan kue kering. Setelah minum dan mencicipi kue kering, kami siap belajar. Pertama-tama, kami menggunting kantong keresek dan merajutnya. Setelah itu kami membuat dompet dari bungkus kopi. Agak sulit membuat dompet dari bungkus kopi karena harus melipat bolak-balik. Siang hari, kami istirahat sambil makan siang. Setelah itu kami beres-beres, dan pulang membawa sumbangan buku dan pakaian dari teman Kak Debby. Tak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada Suster Ignatio. Kami pulang naik taxi.
Sesampai di Cakung, kami pulang ke rumah kami masing-masing. Kami sangat senang karena kami mendapat pengalaman yang menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar